
SuaraBatam.id - Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kepri Ahmad Ma'ruf Maulana meminta Pemerintah Daerah setempat mengevaluasi pemungutan pajak restoran dan hotel di tengah pandemi COVID-19.
Ia menyebut sampai saat ini pemberlakuan pajak restoran dan hotel di daerah itu masih normal sebesar 10 persen. Sementara, kedua sektor tersebut diketahui sangat terdampak pandemi COVID-19.
"Tentu ini sangat memberatkan pengusaha restoran dan hotel. Mohon, kiranya jadi perhatian serius Pak Gubernur maupun Bupati/Wali Kota," kata Ma'ruf di Tanjungpinang, Jumat (21/5/2021).
Dia juga meminta Pemda setempat lebih banyak memberikan relaksasi terhadap dunia usaha sebagaimana yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat.
"Relaksasi dunia usaha bertujuan agar Kepri jadi tujuan investasi murah," katanya.
Terlebih, kata dia, Kadin Kepri sudah membuat terobosan paket Program Batam, Bintan, Karimun (BBK Murah), yang mana di dalamnya sudah bergabung enam perusahaan industri besar.
Menurutnya Program BBK Murah merupakan paket stimulus berupa pemberian sewa lahan gratis selama lima tahun di lokasi yang berada di wilayah FTZ Batam, Bintan, Karimun dan Tanjung Pinang. Murah dalam arti terjangkau dan juga memiliki nilai kompetitif yang lebih baik dengan dukungan insentif yang melekat dalam status FTZ di BBK.
"Kami berharap BBK ini didukung penuh Pak Gubernur dan jajaran," imbuhnya.
Lebih lanjut, Ketua DPD Golkar Kepri itu pun menginginkan percepatan vaksinasi guna mendorong pemulihan ekonomi sekaligus memberi rasa aman kepada masyarakat dalam beraktivitas.
Baca Juga: Hilang Empat Hari, Balita Berusia 2 Tahun Ditemukan di Semak-semak
"Kami juga menagih 100 hari kerja Gubernur Kepri Ansar Ahmad untuk recovery ekonomi di masa pandemi," ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Kepri Ansar Ahmad menjamin akan memberi relaksasi terhadap dunia usaha.
Namun, Pemda tidak kuat kalau untuk relaksasi fiskal, karena kekuatan APBD terbatas dan difokuskan untuk menangani pandemi berikut dampaknya.
Ansar memastikan relaksasi dunia usaha berupa kemudahan perizinan investasi dan jaminan kepastian hukum berinvestasi di Kepri.
"Kita optimis bahwa Kepri terutama Batam, masih menjadi tujuan investor asing untuk berinvestasi meski ada wabah," kata Ansar. [Antara]
Berita Terkait
-
Kasus Positif Covid-19 di Kepri Tembus 2.000 Orang Lebih
-
Kapal Tujuan Kepri Pecah Dihantam Ombak, Lima Penumpang Tewas 3 Hilang
-
Gegara Makan Petai, Penumpang di Kepri Positif Corona Dites GeNose
-
Satu per Satu Pejabat Dekat Gubernur Kepri Tumbang Gegara Corona, Ada Apa?
-
Hilang Empat Hari, Balita Berusia 2 Tahun Ditemukan di Semak-semak
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Siapa Sebenarnya 'Thomas Alva Edi Sound Horeg', Begadang Seminggu Demi Bass Menggelegar
Pilihan
-
Bantah Sengaja Pasang 'Ranjau' untuk Robi Darwis, Ini Dalih Pelatih Kim Sang-sik
-
Dikritik Habis Legenda, Pemain Timnas Indonesia U-23 Tetap Diguyur Bonus Ratusan Juta
-
Selamat Tinggal Gerald Vanenburg! Resmi Tak Latih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025
-
Sebelum Justin Hubner, Pemain Keturunan Maluku Lebih Dulu Gabung Fortuna Sittard
-
Skill Alessio Landzaat, Putra Denny Landzaat: Bisa Bela Timnas Indonesia?
Terkini
-
BRI Tingkatkan Penyaluran KPR Subsidi, FLPP Jadi Andalan Program 3 Juta Rumah
-
Ajukan BRI Easy Card via Online, Nikmati E-Voucher Spesial Senilai Rp100 Ribu
-
Warga Batam Siap-siap! Listrik Padam 23-25 Juli 2025, Cek Wilayahmu
-
BRImo Catat Pertumbuhan Pengguna 21,2%, Capai 42,7 Juta Berkat Kemudahan Bertransaksi
-
Pinjol Ilegal Hantui Desa, BRI Siapkan Jurus Pamungkas Lewat Koperasi Merah Putih