
SuaraBatam.id - Staf khusus yang belum lama ini ditunjuk Gubernur Kepri, Ansar Ahmad memancing berbagai polemik karena sarat politik dan terkesan buang-buang anggaran.
Bahkan, dari sekian stafsus, ada satu nama yang menarik perhatian, yaitu Syarafuddin Aluan. Pria yang juga tim sukses Ansar-Marlin itu pernah menjadi tersangka korupsi.
Untuk diketahui, di era HM Sani, stafsus berjumlah 10 orang termasuk dari Jakarta. Namun, kini stafsus menjadi 18 orang.
Hal ini lantas mendapatkan kritikan dari pengamat politik, Robby Patria. Menurutnya, stafsus saat ini terlalu banyak dan membebani anggaran.
Baca Juga: KPK Akan Periksa Koordinator Staf Khusus Nurdin Abdullah Hari Ini
Wakil Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia ICMI Tanjungpinang dan eks Ketua KPU Tanjungpinang itu meragukan efektifitas keberadaan stafsus itu.
"Namun, apakah keberadaan stafsus gubernur itu sudah sesuai dengan keahliannya masing-masing?" kata Robby di Tanjungpinang, Minggu (9/5/2021).
Doktor lulusan University Tun Hussein Onn Malaysia tersebut menilai pengangkatan stafsushanya berdasarkan jasa dan kedengkatan.
Ia memberi contoh, Azirwan yang dianggap berjasa selama kampanye Ansar. Sehingga ia tetap diangkat jadi stafsus meski pernah jadi tersangka korupsi.
"Cuma yang patut kita sayangkan, walaupun banyak staf, namun serapan APBD Kepri rendah. Dan ini berdampak kepada pertumbuhan ekonomi yang dilaporkan BPS Kepri masih tumbuh minus," ujar Robby, melansir Batamnews (jaringan Suara.com).
Baca Juga: Penunjukan Staf Khusus di Kepri Rawan Korupsi, Begini Kata KPK
"Harusnya gubernur mendapatkan banyak masukan dari stafsus," ungkap dia.
Terkait isu tersebut, Sekda Kepri, Arif Fadillah mengatakan, keberadaan stafsus gubernur ini untuk membantu kinerja gubernur. Seperti memberi masukan demi kemajuan Kepri.
"Stafsus gubernur ini diberi nama tim ahli percepatan pembangunan," kata Arif belum lama ini.
Berita Terkait
-
Ikut Dukung di Pilkada Jakarta 2024, Ketua Umum Jakmania Diky Soemarno Jadi Stafsus Pramono-Rano
-
Yudha Keling Tiru Deddy Corbuzier, Kritik Pedas Rapat Panja Tertutup Komisi 1 DPR: Ngapain di Hotel?
-
Fedi Nuril Nilai Komunikasi Pejabat Era Prabowo Memalukan: Setelah "Ndasmu", Sekarang "Kena Prank"
-
Transformasi Deddy Corbuzier: Nama, Gaya, hingga Profesi Berubah Semua
-
Mantan Orang Dekat Sri Mulyani jadi Stafus Pramono Anung di DKI Jakarta
Terpopuler
- Pascal Struijk: Saya Pasti Akan Memilih Belanda
- Bakal Bela Timnas Indonesia, Pascal Struijk: Saya Tak Akan Berubah Pikiran
- 1 Detik Resmi Jadi WNI, Pascal Struijk Langsung Cetak Sejarah untuk Timnas Indonesia di Liga Inggris
- Mobil Bekas Toyota di Bawah Rp100 Juta: Pilihan Terbaik untuk Kantong Hemat
- Sudahlah Lupakan Elkan Baggott, Pemain Berdarah Jakarta Ini Lebih Niat Bela Timnas Indonesia
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Ciro Alves Tinggalkan Persib Bandung, Tulis Pesan Menyentuh Ini
-
Ong Kim Swee Sudah Hubungi Saddil Ramdani, Persib Ditikung Persis Solo?
-
Prediksi Persis Solo vs Persita Tangerang: Momentum Pasukan Laskar Sambernyawa
-
Geely Indonesia Beri Sinyal Kuat Akan Perkenalkan Geome Xingyuan di GIIAS 2025
-
LDA Keraton Solo: Wacana Pembentukan DIS Sempat Diajukan ke MK
Terkini
-
9 WNA Dideportasi Imigrasi Batam gegara Salahgunakan Izin Tinggal
-
5 Alasan Mengapa Mobil Rental adalah Pilihan Cerdas untuk Liburan Anda
-
Inilah 5 Kebiasaan yang Membuat Tagihan Listrik Bisa Bengkak!
-
Mantri Perempuan BRI Ini Refleksikan Semangat Kartini: Tanpa Lelah Berdayakan Pengusaha Mikro
-
Rayakan Hari Kartini, BRI Perkuat Komitmen pada Kesetaraan Gender, Berdayakan Kaum Perempuan