SuaraBatam.id - Proyek jembatan yang menghubungkan sejumlah pulau hingga Batam dan Bintan kini mulai ditawarkan pada Investor. Proyek jembatan terpanjang itu targetnya mulai digarap padaa 2022 mendatang.
Namun, informasi terbaru menyebut, ada perubahan dalam anggaran proyek tersebut yang semulai senilai Rp 8,78 trilyun menjadi Rp 13,66 trilyun dengan alasan pengembangan kawasan pariwisata di wilayah Batam - Bintan.
"Batam-Bintan ini menjadi program prioritas kita menjadi tidak hanya kawasan industri tapi wisata. Saya juga berharap investasi Rp 13 triliun, sekian triliun segera bisa ikut berpartisipasi dalam pembangunan Batam - Bintan, bisa menjadikan kawasan ini potensial bagi pengembangan ekonomi dan pariwisata," kata Basuki dalam 'Market Sounding Proyek KPBU', Kamis (6/5/2021).
Dalam kesempatan itu Basuki juga menyinggung Kementerian Investasi agar bisa mendukung agar investor masuk dalam proyek ini, dengan membawa kapital dan teknologi yang bekerja sama dengan UKM lokal.
Baca Juga: Triwulan Pertama 2021, APBN Sudah Defisit Rp 144 Triliun
"Kami percaya menteri investasi berkomitmen kuat mendatangkan investasi sehingga lapangan kerja terbuka. Komitmen beliau mendukung investasi, investor luar juga silahkan masuk bawa uang dan teknologi tapi harus bekerja sama dengan UKM lokal," kata dia melansir Batamnews (jaringan Suara.com).
Ditemui terpisah, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, menyambut baik adanya penawaran tersebut. Negara sudah melakukan perubahan fundamental terkait kemudahan investasi.
"Siapapun pemenang tender nanti akan dibantu proses perizinan sesuai implementasi UU Cipta Kerja, investor silahkan datang nanti urusan izin urusan pemda dan pemerintah bersama akan membantu," kata Bahlil.
"Urus Izin sekarang mudah, dulu waktu saya masih menjadi pengusaha urus izin lama, hanya tuhan dan pemberi izin yang tahu kapan, putar putar saja," sambung dia.
Ia melanjutkan, saat ini kebutuhan investasi mancapai Rp 900 trilyun. Sementara untuk tahun 2022, kebutuhan investasi naik mencapai Rp1.100 - 1.200 triliun untuk mendongkrak perekonomian Indonesia di atas 5%.
Baca Juga: Kementerian Investasi Harus Punya Peran Fiskal untuk Kebutuhan Investor
Berita Terkait
-
Mendagri Imbau Kepala Daerah Prioritaskan Efisiensi Anggaran
-
PSI: Program Kerakyatan Prabowo Butuh Efisiensi Anggaran Rp 750 Triliun
-
Prabowo Target Penghematan Anggaran Rp750 Triliun, PSI: Berani, Tapi Perlu...
-
Resmi Jadi Mendiktisaintek, Brian Yuliarto Tegaskan Tak Ada Kenaikan UKT Imbas Efisiensi Anggaran
-
Refleksi dari Demonstrasi #IndonesiaGelap
Terpopuler
- Viral Video Hadirin Tak Tepuk Tangan Saat Nama Jokowi Disebut, Netizen: Orang Semakin...
- Mengintip 4 Mobil Sherly Tjoanda yang Jadi Gubernur Terkaya Indonesia
- Nikita Mirzani Tak Terima Terancam Hukuman 20 Tahun Penjara: Masa Lebih Parah dari Suami Sandra Dewi
- Ayah Kandung El Barack Sempat Telepon Keluarga Jessica Iskandar, Vincent Verhaag: Dia Harus Temui Aku Dulu
- Alat Berat Sudah Parkir, Smelter Nikel PT GNI yang Diresmikan Jokowi Terancam Tutup Pabrik
Pilihan
-
Megawati Hangestri Tampil Menawan, Red Sparks Hempaskan GS Caltex
-
Perbandingan Spesifikasi Infinix Hot 50 Pro+ vs Redmi Note 14, Duel HP 4G Rp 2 Jutaan Terbaru
-
Kisah di Balik Kedipan Lampu Strobo, Beda Warna Beda Arti
-
Perbandingan Spesifikasi Realme C75 vs Redmi Note 14, Duel Sengit HP 4G Rp 2 Jutaan
-
Buntut Ricuh Lawan Persib, Persija Jakarta Dapat Sanksi Berat, Ini Daftarnya
Terkini
-
BRI UMKM EXPO(RT) 2025: Tangkal Kawung Perkenalkan Gula Aren Inovatif untuk Pasar Lokal dan Global
-
Mengenal Songket PaSH: Transformasi Songket Palembang di BRI UMKM EXPO(RT) 2025 yang Go International
-
BRI Dukung Perkembangan UMKM Indonesia dan Meningkatkan Daya Saing
-
Beras SPHP Distop, Harga di Tanjungpinang Terancam Naik?
-
Waspada Buaya Lepas! Wisata Pantai Batam Diimbau Tingkatkan Keamanan Saat Liburan