SuaraBatam.id - Kabar pemecatan penyidik senior, Novel Baswedan dan puluhan pegawai KPK lainnya lantaran tak lolos tes wawancara kebangsaan guna pengangkatan PNS jadi perbincangan hangat publik Indonesia.
Salah satu warganet dengan pengikut cukup banyak, Partai Socmed menilai tidak lolosnya Novel Baswedan sebagai skenario agar kasus korupsi bisa aman dari kejaran penyidik KPK yang berintegritas.
"Sebuah pembunuhan berencana. Diawali dengan revisi UU KPK yang menetapkan pegawai KPK sebagai PNS, lalu diikuti dengan screening untuk menyingkirkan para pegawai lama yang dianggap perusak pesta korupsi mereka. Puas-puaskanlah, Gusti mboten sare!" cuit Partai Socmed, Selasa (4/5/2021).
Netizen yang satu ini memang dikenal cukup kritis terhadap pemerintah, ia menilai pemecatan Novel Baswedan menjadi salah satu pelemahan KPK di zaman Presiden Jokowi.
Baca Juga: KPK Cecar Advokat Maskur soal Adanya Deal dengan Penyidik Robin Setop Kasus
Tidak hanya akun tersebut, puluhan ribu warganet juga turut menyuarakan uneg-uneg mereka terkait isu pemecatan pegawai KPK tersebut.
"Internal KPK paling banyak masalah pas jaman kapan ? Skrng gk sihh ? Menurut ilmu manajemen yg salah adalah pemimpin nya biasanya," sebut warganet lainnya.
"pergolakannya kenceng bgt nih KPK, ini upaya restrukturasi atau justru pelemahan KPK," tulis @ramai***awan.
Tidak sedikit pula yang menyebut hal ini sebagai rencana kalangan elit untuk meruntuhkan KPK dari dalam hingga korupsi semakin sulit diidentifikasi.
Untuk informasi, sebelumnya Novel mengatakan, ada puluhan pegawai lembaga antirasuah termasuk dirinya terancam dipecat lantaran tak lolos dalam tes wawasan kebangsaan yang merupakan bagian dalam seleksi alih status pegawai KPK jadi ASN.
Baca Juga: Novel Tahu Info Gagal Tes ASN: Upaya Singkirkan Orang-orang Berintegritas
"Iya, katanya begitu (dipecat)," ujar Novel Baswedan.
Novel Baswedan juga menyebut, bila kabar itu benar menurutnya akan terasa janggal, alasannya karena sudah terlihat alurnya sejak revisi UU KPK dilakukan.
"Kalau benar dilakukan (pemecatan), tentu seperti itu (direncanakan sejak revisi). Aneh kalau enggak lulus WK (Wawasan Kebangsaan). Silakan lihat profil orang-orangnya," ujarnya.
Berita Terkait
-
KPK Harapkan Pimpinan Baru Bisa Perkuat Regulasi soal Suap untuk Pejabat Asing dan Kekayaan Tak Wajar
-
Jajaran KPK Akan Awasi Pimpinan Baru Agar Tak Lakukan Pelanggaran Etika dan Pidana, Emang Berani?
-
Pesan Alex Marwata ke Pegawai KPK setelah Pimpinan Baru Diisi Polisi-Jaksa
-
Laki-laki Semua, Alexander Marwata Sebut Tak Harus Ada Keterwakilan Gender pada Komposisi Pimpinan KPK
-
Mau Dihapus usai Johanis Tanak jadi Pimpinan Lagi, Alex Marwata Jamin OTT KPK Tetap Ada, Ini Alasannya!
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Berapa Harga HP Infinix Smart 8 RAM 6?
-
Ibu di Batam Aniaya Anak Kandung Pakai Rantai Besi, Berawal dari Hal Sepele Ini
-
Progres Konstruksi Container Yard Batuampar, Green Port Pertama Segera Hadir di Batam
-
Berapa Harga Airpods Pro Asli Gen 2? Inilah Keunggulannya
-
16 Atlet Muaythai Batam Bertarung di Vitka Gym, Ajang Pemanasan Menuju Porkot 2024