SuaraBatam.id - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi minta maaf skandal rapid test palsu oknum petugas di Bandara Kualanamu, Deli Serdang.
Saat kondisi pandemi Covid-19 saat ini, petugas harusnya bisa memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.
Bukan malah mengambil kesempatan dengan mendaur ulang alat pendeteksi Covid-19 itu.
"Ini manusia memang mencari kesempatan dalam kesempitan. Itu oknum yang kurang punya mental yang baik, akhlaknya yang jelek,” kata Edy.
"Dalam kondisi kita sedang sulit, ia bukan membantu malah merusak," ujarnya.
Sebagai kepala daerah, mantan Pangkostrad itu meminta maaf kepada masyarakat atas kejadian ini. Hal ini, kata Edy, sebagai bentuk kelalaiannya sebagai Gubernur.
"Saya minta maaf, itu kelengahan saya. Saya pikir semua orang sudah melakukan tugasnya dengan baik. Tapi ada orang yang menyelewengkan wewenang tersebut," ujarnya.
Edy meminta kepada pihak kepolisian agar para pelaku diberikan tindakan tegas sehingga memberikan efek jera.
Skandal rapid tes bekasi di Bandara Kualanamu membuat ratusan orang kena tipu. Mereka telah menggunakan layanan rapid test antigen bekas di Bandara Internasional Kualanamu, Deliserdang.
Baca Juga: Skandal Rapid Test Antigen Bekas Bandara Kualanamu, Ratusan Orang Tertipu
Sebelum akhirnya dilaporkan dan digerebek oleh polisi. Hal itu disampaikan Direktur Utama PT Kimia FarmaDiagnostika, Adil Fadhilah Bulqini dalam konferensi pers di Bandara Kualanamu, Kamis (28/4/2021).
"Berdasarkan data kita, dalam 10 hari terakhir ada 692 orang pasien yang dilayani di Bandara Kualanamu," katanya dilansir Ayomedan.id
Secara prosedural, hasil rapid test antigen berjalan sesuai prosedur yang berlaku.
Pasien yang positif wajib dilaporkan kepada dokter penanggungjawab.
PT Kimia Farma Diagnostik tercatat menangani layanan rapid test di 5 bandara, yaitu Bandara Kualanamu, Bandara Soekarno Hatta di Terminal 1 dan 2, Bandara Internasional Minang Kabau, Bandara Depati Amir Pangkal Pinang dan Bandara Tanjung Pandan, Bangka Belitung.
Plt General Manager PT Angkasa Pura II Bandara Kualanamu, Agoes Soeprayanto mengatakan, laboratorium rapid test antigen ditutup pasca penggerebekan oleh pihak kepolisian.
Berita Terkait
-
Berapa Harga Avtur di Bandara Kualanamu? Diklaim Bobby Nasution Termahal di Indonesia!
-
Pesawat Saudi Ailines Mendarat di Kualanamu Usai Terima Ancaman Bom, Ini Kondisi Penumpang
-
Ancaman Bom Pesawat Haji Rute Jeddah-Jakarta, Bobby Nasution Ungkap Fakta Ini!
-
Teror Bom di Pesawat Haji Hingga Terpaksa Mendarat di Kualanamu, Gubernur Bobby: Kita Buat Posko
-
Libur Cuti Bersama Habis, Harga Tiket Pesawat Medan-Jakarta Rp10 Jutaan
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
Terkini
-
Wakil Kepala BGN Ingatkan Pihak Terkait MBG Bekerja Sama dengan Baik
-
BGN Minta Mitra dan Yayasan Peduli Terhadap Siswa-siswi Penerima Manfaat
-
Pejabat Utama dan Kapolres di Polda Kepri Dimutasi, Berikut Namanya
-
Anggota Polisi di Kepri Jalani Sidang Etik usai Diduga Aniaya Pacar
-
Menu MBG Dirancang Sesuai Angka Kecukupan Gizi Harian Siswa