SuaraBatam.id - Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono dalam kunjungannya berlum lama ini turut meninjau Sentra Kelautan dan Perikanan (SKPT) di Natuna yang dibangun pada era Susi Pudjiastuti.
Dalam kesempatan itu, Wahyu mengatakan, Natuna berpotensi menjadi Kawasan Ekonomi Khusus Kelautan (KEK) Kelautan karena sumber daya alam yang melimpah, sudah ada infrastruktur penunjang salah satunya SKPT yang berlokasi di Pelabuhhan Selat Lampa.
Meski dipuji menteri Wahyu, sebagian nelayan justru mengeluh. Pasalnya, meski bergonta-ganti menteri KKP, para nelayan belum bisa merasakan manfaat sedikitpun dari keberadaan SKPT.
Padahal saat diresmikan Susi Pudjiastuti sebelumnya SKPT digadang gadang sebagai penunjang perekonomian para nelayan lokal. Sejumlah program dirancang sebelumnya.
Ketua Aliansi Nelayan Natuna (ANNA), Hendri, menyebut jika harga beli ikan dari SKPT sejauh ini masih di bawah standar harga pasaran.
Akibatnya, para nelayan lantas memilih menjual hasil tangkapan mereka kepada para pengepul atau penampung lain.
Hal yang sama juga datang dari salah seorang nelayan asal pulau Sedanau, Budi, dirinya sangat menyayangkan jika selama ini SKPT mematok harga yang murah untuk ikan-ikan mereka.
"Karena dibeli dengan harga di bawah standar, kami mana pernah jual ke SKPT, " ujarnya, Minggu (25/04/21).
Ia berpendapatm SKPT justru bisa maksimal bila pengelolaannya diserahkan kepada Pemkab Natuna. Bukan tanpa alasan, selama ini SKPT di kelola oleh BUMN Perum Perikanan Indonesia (Perindo) yang dinilai jalan di tempat.
Baca Juga: Warga Natuna Temukan Peti Mati Dinasti Ming Dirusak Pemburu Harta Karun
SKPT yang seharusnya menjadi sentra bongkar muat ikan bagi nelayan Natuna pun lengang dan sepi dari aktivitas bongkar muat.
Selain tak maksimalnya SKPT, Ilegal Fishing, Cantrang dan Kapal Kapal Lengkong yang masuk dalam areal tangkap Nelayan lokal juga jadi masalah nelayan lokal.
Alasan inilah yang membuat sejumlah nelayan lokal lantas berbondong bondong mendatangi SKPT di Selat Lampa untuk bertemu dan berdialog saat dikunjungi menteri KKP yang baru, Wahyu Trenggono.
"Tinggal kita menunggu respon dan tindakan lanjut dari menteri KKP yang baru terkait permasalahan permasalahan yang telah disampaikan," ucap seorang perwakilan nelayan.
Berita Terkait
-
Susi Pudjiastuti Kenang Momen Manis dengan Kolonel Laut Harry Setyawan
-
Kenang Ayah yang Ikut Nanggala-402, Putri Kolonel Harry Setiawan: Kangen Pa
-
Kapal Terbalik Dihantam Ombak, 6 Nelayan Selamat Dengan Cara Berpegangan
-
Isu Pengadaan Pemerintah Pusat, Nelayan Natuna Tegaskan Tolak Cantrang
-
Kenang Momen Bersama Kolonel Harry Setyawan, Susi Pudjiastuti: Terima Kasih
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Pejabat Utama dan Kapolres di Polda Kepri Dimutasi, Berikut Namanya
-
Anggota Polisi di Kepri Jalani Sidang Etik usai Diduga Aniaya Pacar
-
Menu MBG Dirancang Sesuai Angka Kecukupan Gizi Harian Siswa
-
Wakil Kepala BGN Ingatkan SPPG Daftar SLHS: Tak Lengkap, Saya Suspend!
-
Nanik: Kepala Daerah Jadi Conductor dan Arranger Program MBG