Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Senin, 26 April 2021 | 13:17 WIB
Gudang penampungan ikan di SKPT Selat Lampa. (Foto: Yanto/Batamnews)

SuaraBatam.id - Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono dalam kunjungannya berlum lama ini turut meninjau Sentra Kelautan dan Perikanan (SKPT) di Natuna yang dibangun pada era Susi Pudjiastuti.

Dalam kesempatan itu, Wahyu mengatakan, Natuna berpotensi menjadi Kawasan Ekonomi Khusus Kelautan (KEK) Kelautan karena sumber daya alam yang melimpah, sudah ada infrastruktur penunjang salah satunya SKPT yang berlokasi di Pelabuhhan Selat Lampa. 

Meski dipuji menteri Wahyu, sebagian nelayan justru mengeluh. Pasalnya, meski bergonta-ganti menteri KKP, para nelayan belum bisa merasakan manfaat sedikitpun dari keberadaan SKPT.

Padahal saat diresmikan Susi Pudjiastuti sebelumnya SKPT digadang gadang sebagai penunjang perekonomian para nelayan lokal. Sejumlah program dirancang sebelumnya. 

Baca Juga: Warga Natuna Temukan Peti Mati Dinasti Ming Dirusak Pemburu Harta Karun

Ketua Aliansi Nelayan Natuna (ANNA), Hendri, menyebut jika harga beli ikan dari SKPT sejauh ini masih di bawah standar harga pasaran.

Akibatnya, para nelayan lantas memilih menjual hasil tangkapan mereka kepada para pengepul atau penampung lain.

Hal yang sama juga datang dari salah seorang nelayan asal pulau Sedanau, Budi, dirinya sangat menyayangkan jika selama ini SKPT mematok harga yang murah untuk ikan-ikan mereka. 

"Karena dibeli dengan harga di bawah standar, kami mana pernah jual ke SKPT, " ujarnya, Minggu (25/04/21).

Ia berpendapatm SKPT justru bisa maksimal bila pengelolaannya diserahkan kepada Pemkab Natuna. Bukan tanpa alasan, selama ini SKPT di kelola oleh BUMN Perum Perikanan Indonesia (Perindo) yang dinilai jalan di tempat.

Baca Juga: Jangkar Perahu Putus, Satu Nelayan Asal Cinangka Tercebur Belum Ditemukan

SKPT yang seharusnya menjadi sentra bongkar muat ikan bagi nelayan Natuna pun lengang dan sepi dari aktivitas bongkar muat. 

Selain tak maksimalnya SKPT, Ilegal Fishing, Cantrang dan Kapal Kapal Lengkong yang masuk dalam areal tangkap Nelayan lokal juga jadi masalah nelayan lokal.

Alasan inilah yang membuat sejumlah nelayan lokal lantas berbondong bondong mendatangi SKPT di Selat Lampa untuk bertemu dan berdialog saat dikunjungi menteri KKP yang baru, Wahyu Trenggono.

"Tinggal kita menunggu respon dan tindakan lanjut dari menteri KKP yang baru terkait permasalahan permasalahan yang telah disampaikan," ucap seorang perwakilan nelayan. 

Load More