Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Kamis, 22 April 2021 | 15:33 WIB
Kapal selam KRI Nanggala-402 saat latihan Pratugas Satgas Operasi Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Maphilindo 2017 di Laut Jawa, Jumat (20/1/2017). [Antara/Syaiful Arif]

SuaraBatam.id - Kabar terkait kapal selam KTI-Nanggala-402 diluruskan pihak TNI lantaran kabar tersebut menyebut bahwa kapal itu sudah ditemukan.

Lebih jauh, TNI menegaskan, hingga saat ini kabar yang menyebutkan KRI Nanggala-402 ditemukan tidak bisa dijadikan sebagai dasar.

Melalui jumpa pers, Kapuspen TNI Mayjen TNI Achmad Riad mengatakan, berita yang menyebutkan terkait penemuan lokasi hilangnya KRI Nanggala-402 tersebut tidak berdasar.

Dalam berita yang ia sampaikan itu salah satunya menyebut telah terdeteksi pergerakan di bawah air. Hal itu disebut telah dideteksi oleh KRI Raden Eddy Martadinata (KRI) Raden Eddy Martadinata (331).

Baca Juga: Singapura dan Malaysia Cari KRI Nanggala-402 Hilang di Bali

"Selanjutnya dari temuan tersebut juga ada laporan di samping temuan minyak KRI REM 331 melaporkan telah terdeteksi pergerakan di bawah air dengan kecepatan 2,5 knot kontak tersebut kemudian hilang sehingga masih tidak cukup untuk mengidentifikasi kontak dimaksud sebagai kapal selam," kata Achmad Riad.

Dengan alasan itu, Achmad Riad menegaskan kabar yang menyebutkan KRI Nanggala-402 sudah ditemukan tak bisa jadi rujukan.

"Jadi saya tegaskan kembali berbagai berita yang disampaikan sudah ditemukan 21 jam itu sebenarnya belum bisa digunakan sebagai dasar. Oleh karena itu saya berharap kepada rekan-rekan media untuk tidak membuat analisa, tidak memberitakan yang mungkin belum dipastikan kebenarannya sehingga memberikan ketenangan kepada masyarakat khususnya informasi ini," tutur Achmad Riad yang dilansir dari Terkini.id.

Untuk informasi, saat ini sudah 28 jam lebih kapal selam KRI Nanggala-402  belum juga ditemukan setelah hilang pada Rabu (21/4) kemarin.

Disampaikan pula dari Biro Humas Kemhan, KRI Nanggala-402 meminta izin menyelam pada pukul 03.00 WIB, Rabu (21/4/2021) sebelum akhirnya KRI Nanggala-402 dinyatakan hilang kontak.

Baca Juga: Tak Ada Alat Angkut, Ismerlo Diminta Bantu Cari KRI Nanggala-402 di Laut

"KRI Rigel, Kapal khusus dari Singapura, sekarang tambah kapal Markas Bapak KSAL On Board, KRI Dr Soeharso," ujar Kadispenal Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono, kepada wartawan, Kamis (22/4/2021).

Dugaan sementara KRI Nanggala-402 mengalami black out sehingga kapal tidak terkendali dan tidak bisa melaksanakan prosedur kedaruratan. Tangki BBM kapal selam tersebut diduga mengalami kerusakan.

Seperti diketahui, dalam kapal selam KRI Nanggala-402 tersebut ada 53 orang. Diagendakan, kapal selam itu seharusnya melakukan latihan penembakan torpedo.

Load More