Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Senin, 05 April 2021 | 19:17 WIB
Ilustrasi mayat/ kamar mayat/ jenazah. (Shutterstock)

SuaraBatam.id - Seorang remaja 15 tahun berinisial MRS meregang nyawa usai sempat berlatih silat. Pihak kepolisian menyebut, ada tanda kekerasan pada tubuh korban.

Korban dilaporkan meninggal dunia usai berlatih silat pada Sabtu (3/4/2021) malam. Namun pihak keluarga baru mengetahui korban sudah dibawa ke rumah sakit dan meninggal dunia ini pada Minggu (4/4/2021).

Merasa janggal, keluarga korban yang merupakan warga Kecamatan Ceper, Klaten itu lantas membawa jenazah korban ke RS Bhayangkara Sleman, DIY untuk dilakukan pemeriksaan dugaan kematian.

Tak butuh waktu lama, aparat Polres Klaten kemudian segera menyelidiki kasus ini dengan berkoordinasi dengan dokter forensik RS Bhayangkara. Dokter menyebut, ada tanda kekerasan pada tubuh korban.

Baca Juga: Curhat Remaja Hamil di Usia 13 Tahun, Dihujat saat Putuskan Ingin Jadi Ibu

"Hasil koordinasi kita penyidik dengan forensik, meskipun hasil tertulis akan dikirimkan nanti tetapi ada tanda kekerasan benda tumpul," kata Kasat Reskrim Polres Klaten AKP Andriansyah Rithas Hasibuan, Senin (5/4/2021).

"Untuk spesifikasinya menunggu hasil forensik, tetapi hasil koordinasi sudah meyakinkan kita ada ke arah kekerasan. Korban juga tidak ada penyakit bawaan," sambungnya, melansir dari Solopos.com (jaringan Suara.com).

Kekinian, Andriansyah melanjutkan, ada enam orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka setelah sebelumnya masih berstatus saksi.

"Setelah kita minta keterangan, mereka kita naikkan jadi tersangka. Saksi pendukungnya ada 10 orang dari total saksi yang awalnya 20 orang," ungkap Andriansyah.

Meski demikian, pihaknya tidak menutup kemungkinan ada tersangka baru meski barang bukti saat ini hanya mengarah pada enam orang tersebut.

Baca Juga: Keji, Korban Pemerkosaan Dianiaya dan Diarak Warga Desa

"Ya mungkin [tersangka bertambah]. Tapi sementara ya hanya enam ini yang memenuhi alat bukti, baik keterangan saksi maupun barang buktinya," tutup Andriansyah.

Load More