
Tapi tentu saja mereka memahami kondisi yang terjadi saat ini. Pandemi COVID-19 yang menahan perjumpaan, bukan karena kejahatan perang, atau ego pemerintah yang menawan warganya.
Pembukaan perbatasan terbatas
Pemerintah dua negara, Indonesia dan Singapura terus menyusun rencana membuat koridor perjalanan yang aman di saat pandemi.
Awalnya, koridor perjalanan hanya dibuka untuk pelaku perjalanan bisnis yang penting, kedinasan dan diplomatik.
Kini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berencana membuka koridor perjalanan yang aman untuk pelancong dari Singapura yang hendak berlibur di Kepulauan Riau.
Baca Juga: Pemkot Batam Pastikan Sekolah Terapkan Protokol Kesehatan
Meski baru sebatas Lagoi di Bintan dan Nongsa di Batam, namun ini menjadi kabar gembira bagi mereka yang merindu.
Putri ketiga Rafni, Wineke, sudah menyusun ancang-ancang pertemuan antara sang ibu dengan kakak dan keponakannya.
"Kalau jadi kebijakan 'travel bubble', kami ingin janjian di Nongsa. Biar kakak ke Nongsa dan aku mau bawa ibu juga ke sana. Tapi bolehkan?," tanyanya ragu.
Ia berharap, apabila kebijakan travel bubble dijalankan, maka warga Batam tetap dapat berkunjung ke Nongsa, sehingga bisa melanjutkan pertemuan keluarga dengan kerabatnya yang datang dari Singapura.
Karena bukan ekonomi saja yang "sakit" akibat penutupan perbatasan Indonesia dan Singapura. Banyak hati yang merana karena perjumpaan tak kunjung tiba.
Baca Juga: Akhir 2021, Seluruh Warga Kota Batam Terima Vaksin Covid-19
Tapi entahlah, kebijakan koridor perjalanan sehat dengan gelembung antara Indonesia dan Singapura di Kepri rasanya belum duduk betul.
Apa pun kebijakan pemerintah, satu yang pasti, rindu hanya dapat dibayar tunai dengan sebuah pertemuan.
Sebuah pertemuan yang sempurna hanya bisa terjadi apabila kita semua mengalahkan pandemi COVID-19 dengan tuntas.
Sebagaimana selalu diulang para pamong, pandemi bisa hancur apabila kita melaksanakan protokol kesehatan dengan disiplin, mencuci tangan, mengenakan masker dan menjaga jarak.
Vaksinasi COVID-19 yang kini dijalankan pemerintah diyakini menjadi senjata pamungkas untuk membentengi diri dari virus, yang pada akhirnya memusnahkan COVID-19 dari muka bumi.
Karenanya kita harus menyukseskan program vaksinasi COVID-19 sambil terus menerapkan protokol kesehatan, sampai kekebalan komunal terbentuk, sampai COVID-19 hilang, sampai perbatasan kembali dibuka... suatu saat nanti.
Berita Terkait
-
Jadwal dan Harga Tiket Trans Batam Rute Lengkap Terbaru 2021
-
5 Pasien Dinyatakan Sembuh, Pulau Belakangpadang Kota Batam Bersih Covid-19
-
Dampak Covid-19, Kunjungan Wisatawan Asing ke Batam Menurun
-
Pandemi Bikin Sulit Akses RS, Pencegahan Orang Bersiko TB Jadi Kunci
-
Menaker : Pandemi harus Jadi Momentum untuk Hadirkan SDM Tangguh
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Murah di Bawah Rp 40 Juta: Hemat Perawatan dan BBM
- 5 Rekomendasi Motor Bekas Matic Mulai Rp4 Jutaan: Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Rekomendasi Motor Bekas Yamaha NMAX, Jauh Lebih Murah dari Honda BeAT Baru
- 5 Mobil Bekas Murah 1000cc Mulai Rp30 Jutaan: Mungil Tak Boros Garasi, Irit, dan Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Amerika Bekas Mulai Rp40 Jutaan: Tangguh, Mesin Gahar
Pilihan
-
Kapal Pembawa Mobil Listrik China yang Terbakar Akhirnya Tenggelam, Nama Chery dan GWM Disebut-sebut
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Layar AMOLED, Selalu Terang di Luar Ruangan
-
Emil Audero Mulai Ditinggalkan Palermo, Klub Orang Indonesia Penyebabnya
-
6 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp 3 Juta, Terbaru Juni 2025
-
Tak Ikut Piala Presiden 2025, Pemain Persija Justru Laris Manis, Kok Bisa?
Terkini
-
Dari Lokal ke Global, Casa Grata Buktikan UMKM Bisa Mendunia Bersama BRI
-
BRI Jamin Kemudahan Transaksi di Libur Panjang Lewat Weekend Banking dan Solusi Digital
-
Dorong UMKM Bangkit, BRI Salurkan KUR Rp69,8 triliun Sepanjang 2025
-
Puncaki Daftar Fortune Asia Tenggara, BRI Raih Posisi Tertinggi sebagai Institusi Keuangan No.1
-
BRI Jalin Kerja Sama Strategis dengan Berbagai Pihak untuk Hadirkan Hunian Layak bagi Masyarakat