
SuaraBatam.id - Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) Laskar FPI meminta adanya autopsi jenazah polisi yang menembak anggota laskar FPI beberapa saat lalu usai beredar kabar polisi yang dimaksud meninggal dunia karena kecelakaan.
Hal ini dinilai perlu dilakukan karena TP3 Laskar FPI menilai polisi tidak transparan dalam menyelidiki kematian polisi itu. Bahkan, TP3 Laskar FPI meminta polisi untuk bersumpah mubahalah terkait penyebab kematian polisi itu,
Disampaikan Ketua TP3 Laskar FPI, Abdullah Hehamahua, pihaknya memiliki alasan kuat agar polisi mau mengungkap penyebab polisi itu meninggal dunia. Alasan itu tidak lain agar tidak berkembang spekulasi yang liar di hadapan publik.
“Jika polisi tidak lakukan maka hal itu menunjukkan polisi tidak profesional,” ujar Hehamahua kepada Hops.id (jaringan Suara.com), Jumat (26/3/2021).
Baca Juga: Terlibat Kasus TPPO, WNA Irak Ditangkap Bareskrim Polri di Duren Sawit
Mantan penasihat KPK itu bahkan berani menyebut, ada konsekuensi serius yang akan dihadapi polisi bila korps tersebut tidak terbuka pada publik.
“Jika tidak lakukan autopsi, sekaligus ini membuktikan bahwa polisi menerapkan skenario khusus untuk mengaburkan proses penegakan hukum terhadap kasus pembunuhan 6 laskar FPI di KM 50,” jelasnya.
Abdullah Hehamahua menegaskan TP3 meminta polisi wajib mengumumkan hasil autopsi dan menjelaskan detail kronologi kecelakaan yang dialami polisi penembak laskar FPI demi kebaikan Polri sendiri.
Ia juga menyebut langkah ini merupakan permintaan Presiden Jokowi agar kasus ini Polri wajib transparan dan hasilnya disampaikan ke publik. Terlebih TP3 ingin tahu apakah polisi tersebut meninggal akibat sumpah mubahalah atau kecelakaan.
“Dari hasil autopsi dan detail kronologi kecelakaan maka saya dapat simpulkan bahwa kematian itu ada hubungannya dengan sumpah mubahalah yang dilakukan keluarga korban atau tidak,” ujar Hehamahua.
Baca Juga: Diduga Ikut Tembak Mati Laskar FPI, Anggota Polda Metro Tewas Kecelakaan
Apabila dari hasil autopsi memperlihatkan polisi meninggal dunia bukan karena sumpah mubahalah, maka ia menilai publik bisa menganggap kematian penembak sengaja dihilangkan jejak sehingga otak pembunuhan laskar FPI semakin misterius.
Berita Terkait
-
Aksi Tolak UU TNI dan RUU Polri Disorot Mancanegara, Diwartakan Inggris Hingga Rusia
-
Polisi Diduga Represif ke Massa, Jurnalis dan Paramedis, Polri Dituntut Lebih Humanis
-
Gelombang Aksi Tolak UU TNI dan RUU Polri Meluas ke Berbagai Daerah
-
Polri Garap Jagung 1,7 Juta Hektare: Misi Mulia atau Salah Urus?
-
Sebanyak 52 Ribu Kendaraan Telah Tinggalkan Jakarta Lewat Gerbang Tol Cikampek
Tag
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
Anthony Elanga, Sang Mantan Hancurkan Manchester United
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
-
Kisah Heroik Sugianto, WNI yang Jadi 'Pahlawan' dalam Tragedi Kebakaran Korea Selatan
Terkini
-
Jadwal Imsakiyah Batam Hari Ini, Berikut Tips Berbuka Sehat Agar Puasa Lancar
-
Longsor Parah Lumpuhkan Akses ke Pelabuhan Utama Lingga, Warga Minta PU Segera Perbaiki Jalan
-
Meutya Hafid Sebut iPhone 16 Lolos Sertifikasi, AirTag Segera Diproduksi di Batam
-
200 Rumah di Lingga Dibekali Panel Surya untuk Perluas Akses Listrik, Kapan Direalisasi?
-
Waspadai Modus Penipuan Jelang Lebaran di Batam, Ini Tips Agar Tak Jadi Korban