Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Rabu, 06 Januari 2021 | 14:37 WIB
Cabai Rawit / [Foto SuaraSulsel.id: Lorensia Clara Tambing]

SuaraBatam.id - Meski sudah hampir 2 pekan Natal dan Tahun Baru berlalu, nampaknya hal itu tidak berpengaruh pada tingginya harga cabai di pasar tradisional Kota Batam, Kepulauan Riau.

Melansir dari Batamnews (jaringan Suara.com), terpantau harga varian komoditas pedas itu cukup tinggi, meski tidak semahal jelang Natal dan tahun baru di Pasar Pujabahari, Nagoya, Batam.

"Dua hari lalu masih Rp100 ribu, sekarang Rp85 ribu sekilo," kata Ridwan, pedagang di Pasar Pujabahari membanderol harga cabai rawit hijau, Rabu (6/1/2021).

Sedangkan untuk harga cabai merah keriting kini Rp 75 ribu, setelah beberapa hari sebelumnya bertengger di harga Rp 90 ribu per kilogram. Sebagai pedagang, Ridwan justru berharap harga cabai jangan menyentuh level tertinggi. 

Baca Juga: Dugaan Gangguan Jiwa, Kasus Sodomi Bocah 10 Tahun di Batam Dihentikan

"Kalau normal yakni Rp 35 ribu, barang jadi cepat habis dan tidak perlu menyimpan dengan risiko akan busuk," kata dia.

Hal serupa diungkapkan Ratno, konsumen di Pasar Pujabahari yang berjualan gorengan. Tingginya harga cabai memusingkan dirinya yang berjualan gorengan.

Menurutnya, pembeli gorengan tidak mau tahu dengan tingginya harga cabai.

"Mereka (pembeli) suka kalau cabainya banyak. Ini bikin pusing," ungkapnya, melansir Batamnews (jaringan Suara.com).

Guna mengakali harga cabai yang kian naik, Ratno memilih menggantinya dengan saus cabai yang harganya lebih terjangkau.

Baca Juga: Pelaku Pembunuhan Sadis Pria Tionghoa di Bintan Terancam Dibui 15 Tahun

"Gimana lagi, saus cabai lebih murah ketimbang cabai rawit segar," ujarnya.

Load More