Scroll untuk membaca artikel
Vania Rossa | Lilis Varwati
Sabtu, 05 Desember 2020 | 16:25 WIB
Ilustrasi cokelat bulukan. (Pixabay)

SuaraBatam.id - Warna keputihan kerap muncul di permukaan cokelat yang sudah kelamaan disimpan di kulkas. Banyak orang menganggapnya sebagai cokelat bulukan. Padahal, bukan itu yang terjadi. Cokelat murni sebenarnya tidak memiliki batas kedaluwarsa, sekalipun permukaan cokelat telah nampak memutih.

"Apa yang biasa disebut cokelat bulukan itu sebenarnya bukan bulukan (dalam arti sebenarnya). Kalau dia lama disimpan, ada fat-fat (lemak)-nya yang keluar sehingga menjadi berwarna putih," kata pemilik bisnis Dapur Cokelat Oki Dewanto ditemui di pabrik Dapur Cokelat, Jumat (4/12/2020).

Menurutnya, jika cokelat kembali dipanaskan, maka permukaan putih itu akan hilang, sehingga cokelat aman dimakan. Hanya saja, sebagai produsen cokelat, ada aturan yang harus diikuti sehingga mencantumkan tanggal kedaluwarsa pada produk.

"Kalau produsen memang selalu memberikan batasan expired karena ada aturan yang harus diikuti. Cuma kalau punya cokelat sudah setahun, dua tahun, lupa dimakan, nggak apa-apa, makan aja," katanya.

Baca Juga: Lebih Interaktif dan Seru, Jogja Cocoa Day Part 2 Siap Digelar

Namun berbeda jika cokelat telah dicampurkan dengan bahan lain seperti kacang, keju, ataupun mentega. Menurut Oki, campuran produk-produk itu yang bisa membuat cokelat jadi kedaluwarsa.

"Mungkin bisa saja kacangnya tengik, butter tengik. Tapi kalau cokelat saja itu relatif tidak ada expired. Kalau ada putih-putih itu kita sebut dengan fat bloom," ujarnya.

Load More