Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Senin, 23 November 2020 | 16:48 WIB
Mayat pria bertatto Mickey Mouse kala ditemukan di tumpukan sampah TPA Punggur, Batam. (Foto: ist)

SuaraBatam.id - Polisi memeriksa banyak saksi dalam penemuan mayat pria bertato Mickey Mouse di TPA Punggur Batam. Salah satunya ada kesaksian jika warga melihat sosok misterius di TPA Punggur Batam sebelum mayat itu ditemukan.

Polisi pun menduga waktu si pria dibunuh tidak lama setelah mayat itu ditemukan.

“Mayat pun pada saat ditemukan masih kelihatan segar, masih belum lama meninggalnya. Mayat ditemukan sekitar pukul 10.30 WIB, kemungkinan pada pukul 02.00 atau pukul 03.00 WIB dibunuhnya,” kata Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Kepri Kombes Arie Dharmanto.

Arie juga mengungkapkan, saat ini pihaknya sudah mengumpulkan keterangan beberapa saksi yang diantaranya adalah saksi kunci.

Baca Juga: Polisi Bikin Sketsa Pembunuh Pria Bertato Mickey Mouse di TPA Punggur Batam

“Dari situ sudah sedikit memberi gambaran supaya bisa terkuak atau teridentifikasi, baik korban ataupun pelaku yang diduga dilakukan lebih dari 4 orang,” ungkap Arie.

Polisi pun menduga sang pembunuh berjumlah lebih dari 4 orang.

Dugaan pelaku yang lebih dari 4 orang ini karena melihat dari adanya bekas luka maupun kondisi mayat saat ditemukan. Yaitu seperti tangan diikat dan di leher ditemukan selang minyak berukuran kecil untuk mencekik korban.

Pria bertato Mickey Mouse ditemukan tewas di tumpukan sampah di TPA Punggur, Nongsa, Batam. Jasadnya tertelungkup di tumpukan sampah dengan tangan terikat ke belakang.

Polisi sudah mendapat gambaran atau sketsa mengenai ciri-ciri yang diduga sebagai pelaku pembunuhan dari saksi kunci.

Baca Juga: Pria Bertato Mickey Mouse di TPA Punggur Batam Dibunuh Lebih dari 4 Orang

Dari keterangan beberapa saksi, dia sempat melihat ada orang yang tidak dikenal berada di kawasan TPA Punggur itu. Pelaku itu, diduga sempat memastikan jenazah tersebut memang tertimbun sampah di TPA Punggur.

"Bisa jadi, dia orang yang memastikan dan memantau korban ini terkubur sampah," ujar Arie.

Untuk identitas korban, Arie mengaku korban tidak terdata di database kependudukan. Sehingga, sedikit menyulitkan penyelidikan.

"Selain itu, sampai sekarang masih tidak ada juga orang yang melapor mengenali korban ini," tuturnya.

Load More