SuaraBatam.id - Debat publik calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) berlangsung menarik. Tiga pasangan calon sama-sama optimistis akan mampu membawa Kepri menjadi lebih baik jika terpilih di Pilkada Serentak, Desember mendatang.
Namun, ada sedikit yang berbeda dengan debat-debat calon kepala daerah pada umumnya. Alih-alih beradu argumentasi terkait program dan rencana pembangunan Kepri ke depan, beberapa segmen debat tiga pasangan calon malah bersama-sama menyampaikan kritikan kepada pemerintah pusat.
Seperti yang disampaikan Calon Gubernur Kepri nomor urut 01, Soerya Respationo yang menyampaikan kritikannya terkait Dewan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (DK-PBPB) Batam.
"Ketua DK sebaiknya Gubernur Kepri dan anggotanya seluruh Forkompinda," kata Soerya dalam debat yang digelar di Hotel Radisson, Jumat (20/11/2020).
Baca Juga: Disorot Masuk Daftar 5 Besar, Isdianto Siap Berantas Korupsi di Kepri
Diketahui, Ketua DK-PBPB yang saat ini dijabat oleh Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian dinilai kurang tepat. Karena pemerintah pusat seharusnya cukup menjadi pembina pemerintah daerah.
Alasannya, setiap ada persoalan di Kepri terutama terkait Batam selama ini menunggu Jakarta. Sehingga penyelesaian tidak bisa dilakukan dengan cepat seperti yang diharapkan oleh masyarakat.
"Kalau mau rapat harus ke Jakarta ini menjadi kendala. Kalau Ketua DK-nya Gubernur Kepri dan anggotanya Forkompinda, saya yakin koordinasi bisa dilakukan dengan cepat," katanya.
Kemudian, Soerya juga mengatakan tidak setuju terkait dengan Wali Kota Batam yang menjabat ex officio Kepada Badan Pengusahaan (BP) Batam. Menurut dia harus dikembalikan seperti dulu bahwa BP Batam harus dipimpin oleh profesional.
"Kepala BP Batam harus diseleksi dan uji kelayakan," katanya.
Baca Juga: Distribusi Vaksin Covid-19, Begini Penjelasan Pjs Gubernur Kepri
Kritikan kepada pemerintah pusat juga disampaikan oleh pasangan nomor urut 02. Terutama terkait dengan pengenaan pajak terhadap masyarakat yang ingin mengirimkan barangnya ke luar daerah di Indonesia.
Kebijakan itu dinilai tidak adil bagi masyarakat Kepri, khususnya Kota Batam. Hal ini kata dia banyak dikeluhkan oleh masyarakat dan harus menjadi atensi pemerintah daerah.
"Keluhan ini banyak saya temukan di lapangan, mau kirim barang ke luar daerah di Indonesia harus bayar pajak yang mahal," kata Calon Wakil Gubernur nomor urut 02, Suryani.
Sementara pasangan calon nomor urut 03 menyoroti persoalan pemerintah pusat yang dinilai masih menganggap pemerintah daerah masih anak-anak. Hal itu karena banyaknya perizinan yang seharusnya bisa didelegasikan ke daerah tapi tidak dilakukan oleh pemerintah pusat.
Calon Gubernur Kepri nomor urut 03, Ansar Ahmad mengatakan orang-orang di daerah sudah cukup dewasa untuk mengelola daerahnya. Pemerintah pusat seharusnya cukup menjadi penasehat jika ada hal-hal kurang tepat di daerah.
"Saya kira pemerintah pusat tidak lagi menganggap kita di daerah ini seperti anak-anak," kata Ansar.
Kontributor : Ahmad Rohmadi
Berita Terkait
-
Prabowo Lantik 961 Kepala Daerah Serentak, Tjhai Chui Mie: Sangat Membanggakan Bagi Kami Semua
-
Kemendagri Bakal Kumpulkan Kepala Daerah Terpilih Lagi Besok di Monas, Persiapan Rinci Gladi Bersih Pelantikan
-
Hasil Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur 2024: Khofifah-Emil Puncaki Perolehan Suara Pilkada Serentak
-
Pakar Usul Pemilu dan Pilkada Digelar Terpisah, Berjeda Dua Tahun
-
Seperti Kabinetnya, Prabowo Ingin 'Ospek' Para Kepala Daerah Hasil Pilkada Serentak 2024
Terpopuler
- Alat Berat Sudah Parkir, Smelter Nikel PT GNI yang Diresmikan Jokowi Terancam Tutup Pabrik
- Nikita Mirzani Akui Terima Uang Tutup Mulut dari Reza Gladys: Dikasih Duit Ya Diambil
- Kemendagri Beberkan Sanksi untuk Kepala Daerah yang Absen Retreat di Akmil Magelang
- Rumah Mau Dirobohkan Nikita Mirzani, Umar Badjideh: Duit Endorse Berapa, Biaya Renovasi Berapa...
- Jairo Riedewald: Saya Adalah Kelinci Percobaan
Pilihan
-
Shin Tae-yong Gantikan Indra Sjafri? Erick Thohir Kasih Kode Ini
-
Keputusan PSSI Pecat Indra Sjafri Disambut Nyinyir Netizen: Taunya Ditunjuk Jadi Wakil Dirtek
-
Investasi Rp42 Triliun Era Jokowi Terancam Gulung Tikar, Bagaimana Nasib Pekerja?
-
Patrick Kluivert Belum Pilih Asisten Lokal, Erick Thohir Ogah Ikut Campur
-
PSSI Berani Pecat Indra Sjafri? Erick Thohir: Saya Belum Bisa...
Terkini
-
BRI UMKM EXPO(RT) 2025: Tangkal Kawung Perkenalkan Gula Aren Inovatif untuk Pasar Lokal dan Global
-
Mengenal Songket PaSH: Transformasi Songket Palembang di BRI UMKM EXPO(RT) 2025 yang Go International
-
BRI Dukung Perkembangan UMKM Indonesia dan Meningkatkan Daya Saing
-
Beras SPHP Distop, Harga di Tanjungpinang Terancam Naik?
-
Waspada Buaya Lepas! Wisata Pantai Batam Diimbau Tingkatkan Keamanan Saat Liburan