
SuaraBatam.id - Presiden AS petahana, Donald Trump marah dan mengkalim dirinya dicurangi dalam pemilihan presiden Amerika Serikat lantaran Joe Biden terus meraup banyak suara di seluruh negara bagian.
"Mereka mencoba mencurangi pemilu," kata Donald Trump dalam sebuah konferensi pers di Gedung Putih, dua hari setelah pemungutan suara ditutup, Kamis.
Tanpa memberikan bukti dan tidak mengizinkan wartawan melontarkan pertanyaan, Trump menghabiskan hampir 17 menit membuat pernyataan yang menghasut tentang proses demokrasi di negara itu.
Sebuah pidato kemarahan yang belum pernah dilakukan seorang presiden AS sebelumnya. Menurut Trump, Demokrat menggunakan "suara ilegal" untuk "mencurangi pemilu dari kami."
Baca Juga: Indonesia Mitra Penting Siapapun Presiden AS: Perlu Manfaatkan Peluang
"Kalau dihitung suara sah, saya mudah menang," ujarnya.
"Mereka mencoba mencurangi pilpres. Dan kita tidak bisa membiarkan itu terjadi," tambahnya.
Di luar retorika tersebut, keluhan Trump secara khusus menargetkan dugaan kecurangan pada sejumlah besar surat suara yang dikirim melalui pos, dibandingkan pemungutan suara yang dilakukan secara langsung.
Kemarahan Trump dinilai "berbahaya dan salah"
Beberapa stasiun televisi utama AS memotong siaran langsung konferensi pers Trump dan ini mengisyaratkan tanda-tanda keretakan dalam dukungan terhadap Partai Republik.
Baca Juga: Merasa Dicurangi, Penasihat Spiritual Trump: Mari Lawan Konfederasi Iblis!
Salah seorang anggota DPR AS dari PArtai Republik Will Hurd bahkan menyebut seruan Trump untuk menghentikan penghitungan suara sebagai "tindakan berbahaya dan salah", dengan mengatakan "kemarahan itu merusak fondasi dasar yang dibangun bangsa ini."
Grup media milik Rupert Murdoch tampaknya berubah haluan, melalui New York Post-nya menyebut tuduhan penipuan Trump "tidak berdasar" dan Fox News menolak tekanan Partai Republik untuk membatalkan proyeksi bahwa Trump akan kehilangan Arizona, sebuah negara bagian yang penting bagi peluang kemenangannya.
Tudingan Trump dilontarkan ketika sejumlah negara bagian yang masih belum selesai penghitungan suaranya menunjukkan Joe Biden berpotensi untuk meraih kemenangan.
Biden hanya membutuhkan satu atau paling banyak dua negara bagian untuk mengamankan mayoritas suara dan selanjutnya melanggeng ke Gedung Putih.
Sementara Trump, membutuhkan kombinasi kemenangan (yang semakin tidak mungkin) di banyak negara bagian untuk tetap berkuasa.
Biden, yang berjanji mengembalikan stabilitas negara yang telah dirusak oleh kekuasaan Trump selama empat tahun, mengimbau "orang-orang untuk tetap tenang." "Kami yakin ketika penghitungan selesai,saya dan Senator (Kamala) Harris akan dinyatakan sebagai pemenang," katanya kepada wartawan di Wilmington, kampung halamannya.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Serie A Boy: Joey Pelupessy Keceplosan Ungkap Klub Baru Jay Idzes?
- 7 Mobil Bekas Senyaman Innova: Murah tapi Nggak Pasaran, Mulai Rp70 Jutaan, Lengkap dengan Pajak
- Visa Furoda Tak Terbit, Ivan Gunawan Tetap Santai Bagi-bagi Makanan di Madinah
- Honda GL Max Lahir Kembali untuk Jadi Motor Pekerja, Harga Setara CB150 Verza
- 5 Moisturizer Lokal Terbaik 2025, Anti Mahal Kualitas Setara Brand Internasional
Pilihan
-
3 HP Kamera Terbaik se-Dunia: Harga di Bawah Rp10 Juta, Performa Lebihi Spek Dewa
-
Terbukti! Viral Video Dedi Mulyadi Peringatkan Tambang Batu 3 Tahun Lalu, Kini Longsor Telan Korban
-
Pendidikan Wamenaker Immanuel Ebenezer, Pernyataannya Sering Tuai Kontroversi: Terbaru, Pecat HRD!
-
9 Mobil Bekas Murah Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta, Kabin Nyaman Muat 8 Penumpang
-
7 Rekomendasi HP Murah untuk Anak Sekolah, RAM Besar Punya Spek Mewah
Terkini
-
Bocah di Batam Dianiaya Ayah Tiri, Ditemukan Terlantar di Rumah Sakit
-
ASN Tewas Usai Kencan 'Panas' dengan Wanita Muda di Hotel Karimun
-
9 WNA Dideportasi Imigrasi Batam gegara Salahgunakan Izin Tinggal
-
5 Alasan Mengapa Mobil Rental adalah Pilihan Cerdas untuk Liburan Anda
-
Inilah 5 Kebiasaan yang Membuat Tagihan Listrik Bisa Bengkak!