SuaraBatam.id - Pemerintah Kota Batam menutup sementara layanan di Kecamatan Sagulung dan Batuaji. Hal itu dikarenakan adanya staf pegawai yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Penjabat sementara (Pjs) Wali Kota Batam, Syamsul Bahrum mengatakan saat ini pihaknya langsung melakukan penyemprotan disinfektan di dua kecamatan tersebut. Tujuannya agar penularan Covid-19 tidak semakin meluas.
"Saya sudah dapat laporan tadi, saat ini sedang dilakukan penyemprotan disinfektan,' kata Syamsul di Kantor Wali Kota Batam, Selasa (27/10/2020).
Dijelaskan Syamsul, Kecamatan Sagulung dan Batuaji merupakan kecamatan yang memang sangat padat penduduknya.
Sebagian besar penduduknya merupakan pekerja di kawasan industri yang merupakan cluster terbanyak Covid-19.
Karena itu pihaknya menutup sementara pelayanan dua kecamatan tersebut agar tidak menjadi cluster baru penyebaran Covid-19.
Pihaknya berharap masyarakat dapat memaklumi kondisi yang terjadi saat ini.
"Penutupan sifatnya sementara, mudah-mudahan secepatnya dibuka kembali," ujarnya.
Kemudian saat pelaksanaan cuti bersama, seluruh pegawai Pemko Batam diimbau untuk tidak bepergian ke luar kota. Pihaknya berharap tetap berada di rumah, untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Sedangkan pegawai yang bertugas di Dinas Kesehatan, Puskesmas dan Satpol PP agar tetap menjalankan tugas seperti biasanya bergantian. Sehingga masyarakat tetap mendapatkan pelayanan kesehatan.
Baca Juga: Batam Catat Rekor Tertinggi Pasien Positif Corona yang Dirawat
"Tracking di lapangan terus kita lakukan, karena itu pegawai puskesmas nanti akan bergantian," katanya.
Selain itu kegiatan patroli protokol kesehatan menurut dia juga akan dilakukan. Sehingga masyarakat yang tidak mau mematuhi protokol kesehatan akan ditindak sesuai dengan aturan yang berlaku.
Rekor Tertinggi
Kota Batam mencatat rekor tertinggi jumlah pasien positif Corona yang dirawat. Ada 611 orang pasien yang dirawat.
Ini menurut data Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Batam. Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi membenarkan hal tersebut.
"Sebagian pasien berasal dari karyawan PT PCI Elektronik Internasional di kawasan industri Mukakuning," kata Didi menjawab Batamnews, Selasa (27/10/2020).
Berita Terkait
-
Geger Video Bom di Bandara Batam, Kapolda Kepri: Hoaks! Pelaku Sedang Kami Kejar
-
Batavia Prosperindo Lewat RFI Kucurkan Rp200 Miliar Transformasi Mal di Batam
-
Ekonomi Melonjak, BP Batam Siapkan Strategi Kurangi Pengangguran
-
NeutraDC Nxera Batam Jadi Pusat Hyperscale Data Center Berbasis AI dari TelkomGroup
-
Telkom Jamin Keamanan Data dan Keandalan Sistem, HDC NeutraDC-Nxera Batam Raih Sertifikasi Tier-3
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Kapal di Karimun Diamankan, Ternyata Bawa Narkoba dan Kayu Tanpa Dokumen
-
Wakil Kepala BGN Ingatkan Pihak Terkait MBG Bekerja Sama dengan Baik
-
BGN Minta Mitra dan Yayasan Peduli Terhadap Siswa-siswi Penerima Manfaat
-
Pejabat Utama dan Kapolres di Polda Kepri Dimutasi, Berikut Namanya
-
Anggota Polisi di Kepri Jalani Sidang Etik usai Diduga Aniaya Pacar