SuaraBatam.id - Pengeroposan tulang alias osteoporosis tidak hanya mengincar populasi lansia, tapi juga anak muda.
Memperingati Hari Osteoporosis Sedunia, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI Achmad Yurianto menyoroti osteoporosis sebagai penyakit yang mematikan secara diam-diam atau silent killer.
Berkaca dari data WHO, Yurianto juga menyoroti sudah ada lebih dari 200 juta orang yang mengidap osteoporosis, ditambah 50 persen kejadian patah tulang ternyata disebabkan oleh tulang yang mengalami pengeroposan atau osteoporosis.
"50 persen kejadian patah tulang disebabkan osteoporosis akan sangat menjadi masalah untuk memicu kecacatan seumur hidup, hingga menyebabkan kematian," ujar Yurianto dalam perayaan Hari Osteoporosis Sedunia bersama PERWATUSI, Selasa (20/10/2020).
Baca Juga: 5 Variasi Gerakan Senam Osteoporosis untuk Dilakukan di Rumah
Menurut Yurianto angka kasus osteoporosis baik di dunia maupun di Indonesia selalu meningkat setiap tahunnya.
Bukan hanya terjadi kepada kaum lansia, osteoporosis juga bisa terjadi pada anak muda.
"Osteoporosis atau penyakit pengeroposan tulang ini dapat menyerang siapa saja, tidak terkecuali pada anak muda, namun bila masyarakat mengabaikannya sudah dapat dipastikan kasusnya bertambah dari hari ke hari," jelas Yurianto.
Untuk kumlah kasus osteoporosis di Indonesia, mengacu pada data rumah sakit 2010 Yurianto mendapati angka patah tulang karena osteoporosis terjadi pada 200 pasien dari 100 ribu pasien perempuan dan laki-laki yang mengalami patah tulang.
Ditambah angka kejadian patah tulang panggul karena osteoporosis menimpa 119 orang di antara 100 ribu populasi.
Baca Juga: Sejarah Hari Osteoporosis Sedunia, Cegah Tulang Rapuh Sejak Dini
Kasus ini terjadi kepada pasien perempuan dan laki-laki di atas 40 tahun.
Sedangkan angka prevalensi osteoporosis di Indonesia, data dari Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (PEROSI) 2013, osteoporosis lebih banyak terjadi pada perempuan berusia 50 hingga 70 tahun sebanyak 23 persen.
Untuk perempuan berusia di atas 70 tahun meningkat hingga 53 persen.
"Melihat data ini, sangat relevan dengan kebutuhan kita di masa pandemi ini, sejalan untuk upaya terus mendorong aktivitas fisik meskipun di lingkungan rumah sendiri," tutup Yurianto.
Berita Terkait
-
Cara Menjaga Kesehatan Tulang Bagi Wanita Menopause Demi Cegah Osteoporosis
-
Gaya Hidup Sehat untuk Tulang Kuat: Olahraga dan Kebiasaan Ini yang Harus Diterapkan
-
Cara Ampuh Menangani Sakit Tulang Belakang yang Tak Banyak Diketahui!
-
Kearifan Lokal! Alasan Sangkal Putung Jadi Profesi yang Harusnya Diperhatikan Pemerintah
-
Cedera, Tangan Maarten Paes Dibalut Benda Hitam Mirip Papan untuk Patah Tulang
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
Terkini
-
Berapa Harga Airpods Pro Asli Gen 2? Inilah Keunggulannya
-
16 Atlet Muaythai Batam Bertarung di Vitka Gym, Ajang Pemanasan Menuju Porkot 2024
-
Melestarikan Mangrove, Mengangkat Ekonomi: Perjuangan Gari di Kampung Tua Bakau Serip, Desa Binaan Astra
-
Bangkitkan Ekonomi Lokal: Desa Wisata Batam Menjadi Ikon Pariwisata di Era Jokowi
-
Jeju Air Buka Rute Incheon-Batam, 3 Kali Seminggu! Cek Jadwalnya