SuaraBatam.id - Presiden Amerika Serikat Donald Trump positif corona, hal ini menyebabkan efek besar untuk global atau dunia. Terutama dilihat dari sisi ekonomi.
Menurut dokter kepresidenan AS, Presiden Trump menyatakan dirinya merasa baik-baik saja dan diperkirakan akan tetap menjalankan tugasnya.
Sejauh ini paling tidak ada 3 hal yang berdampak setelah Donald Trump positif corona.
Pertama, saham-saham Tokyo berakhir lebih rendah pada perdagangan Jumat hari ini. Pengumuman Trump itu menekan sentimen.
Baca Juga: Donald Trump dan Istri Positif Covid-19, Wakil Presiden Beri Dukungan
Sebab pengumuman itu dikeluarkan di tengah sikap hati-hati investor setelah penutupan total bursa hari sebelumnya karena gangguan teknis terburuk yang pernah ada.
Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) terpangkas 155,22 poin atau 0,67 persen, dari penutupan Rabu (30/9/2020), menjadi mengakhiri perdagangan di 23.029,90 poin. Pada Rabu (30/9/2020), indeks Nikkei 225 terpuruk 353,98 poin atau 1,50 persen menjadi 23.185,12 poin.
Sementara itu Indeks Topix yang lebih luas dari seluruh saham papan utama di pasar Tokyo kehilangan 16,27 poin atau 1,00 persen menjadi berakhir pada 1.609,22 poin. Indeks Topix jatuh 32,61 poin atau 1,97 persen menjadi 1.625,49 poin pada akhir perdagangan Rabu.
Saham-saham perusahaan yang berhubungan dengan farmasi, pertambangan, dan tenaga listrik dan gas mencatat penurunan paling banyak pada penutupan perdagangan.
Kedua, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir pekan, terkoreksi.
Baca Juga: Mardani Ali Sera: Seorang Donald Trump Positif Corona, Apalagi Warga RI
IHSG ditutup melemah 43,36 poin atau 0,87 persen ke posisi 4.926,73.
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 10,19 poin atau 1,34 persen menjadi 750,86.
"IHSG hari ini melemah karena profit taking setelah kemarin naik dua persen dan sentimen negatif dari terkonfirmasinya Donald Trump positif COVID-19," kata analis Indo Premier Sekuritas Mino.
Secara sektoral, sembilan sektor terkoreksi dimana sektor infrastruktur paling dalam yaitu minus 2,25 persen, diikuti sektor pertanian dan sektor keuangan masing-masing minus 1,24 persen dan minus 1,06 persen. Sedangkan satu sektor naik yaitu sektor industri dasar sebesar 0,31 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing sebesar Rp51,36 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 629.051 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 9,97 miliar lembar saham senilai Rp 6,15 triliun.
Sebanyak 125 saham naik, 300 saham menurun, dan 1.350 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 155,03 poin atau 0,67 persen ke 23.029,9 dan Indeks Straits Times turun 8,34 atau 0,33 ke 2.492,4. Sementara bursa saham China tutup.
Ketiga, dolar menguat terhadap euro. Namun jatuh terhadap yen. Menurut data perdagangan, Sementara berita bahwa Presiden Amerika Serikat Donald Trump positif mengidap COVID-19 telah memperkuat tindakan menghindari risiko.
Penguatan dolar dan yen itu terjadi karena dampak virus corona masih kuat, juga terkait perkembangan seputar paket stimulus AS, menurut data itu.
Euro jatuh terhadap dolar AS menjadi 1,1721 dolar AS (sekitar Rp 17,368) dari penutupan sebelumnya, yaitu 1,1747 dolar AS per euro.
Dolar jatuh terhadap yen menjadi 105,12 Yen Jepang (sekitar Rp14,804) dari 105,5 Yen pada penutupan terakhir. Dolar naik 0,2 persen menjadi 93,9 poin.
Situasi seputar virus corona terus menjadi faktor utama di pasar mata uang asing.
Para pedagang terus memperhatikan perkembangan paket stimulus AS, sambil memperkuat penghindaran risiko, dan memantau berita bahwa presiden AS telah terjangkit virus corona.
Keempat, harga minyak dunia turun dua persen. Penurunan harga minyak semakin cepat setelah Trump mengumumkan bahwa ia dan ibu negara AS tertular virus corona, demikian ditunjukkan data perdagangan.
Harga kontrak berjangka Desember untuk minyak mentah North Sea Brent turun 1,98 persen menjadi 40,12 dolar (sekitar Rp595,5 ribu) per barel. Biaya berjangka November untuk WTI turun 2,01 persen menjadi 37,94 dolar (sekitar Rp 563,2 ribu) per barel.
Menurut dokter kepresidenan AS, Presiden Trump menyatakan dirinya merasa baik-baik saja dan diperkirakan akan tetap menjalankan tugasnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Putin Khawatirkan Keselamatan Trump, Sebut Kampanye Pilpres AS Menjijikkan
-
Ingin Selesaikan Konflik Rusia-Ukraina, Donald Trump Tunjuk Jenderal Keith Kellogg
-
1,5 Juta PNS AS Terancam PHK, Elon Musk Bentuk "DOGE" untuk Pangkas Triliunan Dolar Anggaran
-
Amerika Serikat Balas Dendam ke Kanada, Meksiko dan China, Ini Yang Dilakukan Donald Trump
-
Berbeda dengan Trump, Biden Akan Hormati Demokrasi Hadiri Pelantikan Penerusnya
Tag
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Tak Ada Muka Jokowi, Ini Daftar Pahlawan di Uang Kertas Rupiah
-
Jelang Akhir Pekan, Harga Emas Antam Berbalik Merosot
-
Maskapai Rela Turunkan Harga Tiket Pesawat Selama Libur Nataru
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
Terkini
-
Serangan Fajar Pilkada Batam: 2 Wanita Ditangkap, Anggota DPRD Diduga Terlibat
-
Kapan 12.12 Dimulai? Ini Promo Histeria Blibli 12.12 2024 yang Menarik Diketahui Termasuk Tanggal Pelaksanaan
-
Berapa Harga HP Infinix Smart 8 RAM 6?
-
Ibu di Batam Aniaya Anak Kandung Pakai Rantai Besi, Berawal dari Hal Sepele Ini
-
Progres Konstruksi Container Yard Batuampar, Green Port Pertama Segera Hadir di Batam