SuaraBatam.id - Tambang pasir yang semakin menjamur di sejumlah kawasan di Kota Batam diduga jadi penyebab memburuknya kualitas air di kota tersebut.
Seperti yang diketahui, belakangan tambang pasir ilegal kian banyak ditemukan di Batam. Sementara, waduk yang menjadi salah satu sumber air bersih di Batam turut terpengaruhi aktivitas pertambangan ini.
Meski patroli terus dilakukan, saat ini puluhan lubang terus ditemukan di sekitar waduk terutama di Nongsa, Duriangkang dan Tembesi.
“Jadi banyak kegatan tambang pasir ini yang kucing-kucingan. Untuk di Dam Tembesi pada 28 Mei kami melakukan kegiatan lagi di Dam Tembesi di beberapa titik ada beberapa mesin-mesin, namun pelakunya tidak ada begitu kami sampai di tempat,” kata Kepala Subdit Pengamanan Lingkungan dan Hutan Ditpam BP Batam, Tony Febri kepada batamnews (jaringan Suara.com), Rabu (23/9/2020).
Baca Juga: 5 WNA Positif COVID-19 di Batam, Paling Baru Berasal dari Irak
Ia menyebut, banyaknya tambang ilegal membuat kawasan hutan lindung yang menjadi Daerah Tangkapan Air (DTA) rusak berat.
Selain itu, ia menambahkan, sisa galian di sekitar waduk juga bisa menyebabkan sedimentasi dan menurunkan kualitas air baku. Terlebih saat hujan turun, pasir-pasir yang telah ditambang akan mengalir ke waduk menjadi lumpur.
Hal ini isa mengakibatkan berkurangnya daya tampung waduk karena mengalami pendangkalan, serta kualitas air di waduk menjadi keruh.
Berdasarkan data yang disampaikan dinas terkait, sejak 2013, kerusakan lingkungan akibat tambang galian pasir illegal yang didata BP Batam sudah mencapai 70 hektare.
Tidak hanya mempengaruhi air baku, aktivitas penambangan pasir illegal juga menyebabkan air di pesisir pantai menjadi kotor dan keruh.
Baca Juga: Aktivis Ungkap Fakta Baru Penambangan Pasir oleh PT Boskalis
“Sekarang, perkiraan kami lebih dari 100 hektare. Kalau galian-galian pasir terus dilakukan dan kedalaman mencapai di bawah kedalamana air laut kita, ini akan masuk air payau yang bisa merusak dan mencemari sumber air kita. Masing-masing kita punya kewajiban terhadap lingkungan jadi kita harus peka,” pungkasya.
Berita Terkait
-
Bukan Hanya Skincare, Kualitas Air Juga Menentukan Kesehatan Kulit Anda!
-
Minta Air dari Waduk Karian Sudah Disuplai ke Jakarta Sebelum 2030, Rano Karno: Saya Tahu Sulitnya Seperti Apa
-
Tanpa Tunggu Lama! Rano Karno Langsung Tancap Gas Atasi Banjir Jakarta
-
CampX Jatiluhur, Spot Camping dengan View Waduk Terbesar di Indonesia
-
Kemenkes: Kualitas Air Minum Indonesia Makin Membaik
Terpopuler
- Tenaga Kalahkan Yamaha XMAX, Tampan Bak Motor BMW: Pesona Suzuki AN400 Bikin Kesengsem
- Sudah Dihubungi PSSI, Harga Pasar Pemain Keturunan Ini Lebih Mahal dari Joey Pelupessy
- Segera Ambil Saldo DANA Kaget Gratis Hari Ini, Cairkan Rezeki Siang Hari Bernilai Rp 300 Ribu
- 6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
- Perbandingan Nilai Pasar Laurin Ulrich dan Finn Dicke, 2 Gelandang yang Dilobi PSSI
Pilihan
-
Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
-
Puji Kinerja Nova Arianto, Kiper Timnas Indonesia: Semoga Konsisten
-
Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
-
Di Balik Gol Spektakuler Rayhan Hannan, Ada Rahasia Mengejutkan
-
Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
Terkini
-
Jadwal Imsakiyah Batam Hari Ini, Berikut Tips Berbuka Sehat Agar Puasa Lancar
-
Longsor Parah Lumpuhkan Akses ke Pelabuhan Utama Lingga, Warga Minta PU Segera Perbaiki Jalan
-
Meutya Hafid Sebut iPhone 16 Lolos Sertifikasi, AirTag Segera Diproduksi di Batam
-
200 Rumah di Lingga Dibekali Panel Surya untuk Perluas Akses Listrik, Kapan Direalisasi?
-
Waspadai Modus Penipuan Jelang Lebaran di Batam, Ini Tips Agar Tak Jadi Korban