SuaraBatam.id - Adanya temuan ratusan buruh di dua perusahaan Kawasan Industri Muka Kuning (Batamindo) yang terpapar Covid-19 memunculkan opsi Pemkot Batam untuk menutup operasional di kawasan itu sementara waktu alias lockdown.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam Rudi Sakyakirti menyampaikan, pihaknya saat ini tengah mencari solusi terbaik untuk menangani persebaran Covid-19 tersebut.
"Kalau kebijakan itu dari Tim Gugus Tugas, sekarang saya masih bicara dan membahas bersama," ujar Rudi, Selasa (22/9/2020).
Dua perusahaan yang diketahui karyawannya terkonfirmasi Covid-19 tersebut yakni PT Infineon Technologies Batam dan PT Philips.
Baca Juga: Pasien Covid-19 RI Sepekan Capai 26.365 Kasus, Jakarta Masih Tertinggi
Ia juga mengatakan, kedua perusahaan sudah melakukan tindakan pencegahan penularan Covid-19. Seperti dengan melaksanakan rapid test dan uji swab kepada karyawan dan kontak erat dengan pasien positif Covid-19 sebelumnya.
"Satu hari mereka bisa rapid sampai 700 karyawan, minggu ini selesai saya rasa. jumlah ini sudah melebih kapasitas yang hanya 500 per harinya. Jadi perusahan juga berupaya mengendalikan virus ini di perusahaan mereka," ujarnya, melansir Batamnews (jaringan Suara.com).
Rudi juga menyebutkan untuk jumlah karyawan PT Philips saat ini berjumlah 3.300 karyawan sedangkan PT Infineon sekitar 1.000 karyawan.
Merujuk dari informasi yang diperolehnya, PT Infineon telah mengambil kebijakan untuk meminta semua karyawan bagian office agar dapat bekerja dari rumah atau work from home (WFH).
"Karena penularannya dari office. Jadi untuk memutus mata rantai penyebaran perusahaan sudah rumahkan karyawan untuk kerja," ungkapnya.
Baca Juga: Penelitian di Brasil Temukan Kaitan Antara DBD dan Covid-19
Terkait kebijakan untuk menutup operasional (lockdown) sementara waktu bagi kedua perusahaan, Rudi menjelaskan itu merupakan kebijakan dari Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Saat ini pihaknya masih berdiskusi dengan pihak Batamindo.
"Masih cari solusi selain lockdown bisa saja membatasi jumlah karyawan yang masuk agar produksi tetap berlangsung. Kalau kebijakan bukan ke saya ya, itu Tim Gugus Tugas," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Trump Tarik AS dari WHO! Salahkan Penanganan COVID-19
-
Kronologi Dewi Soekarno Didenda Pengadilan Jepang Rp3 Miliar Gegara Pecat Karyawan
-
Gara-Gara Kabar Perceraian Sherina Munaf dan Baskara Mehendra, Istilah Lavender Marriage Trending
-
Skandal Raffi Ahmad Sang Utusan Khusus Presiden: Digugat ke Pengadilan saat Pandemi Covid-19
-
Saat Shin Tae-yong Bertaruh Nyawa: Penyakit Kronis Saya Memburuk
Terpopuler
- Viral Video Hadirin Tak Tepuk Tangan Saat Nama Jokowi Disebut, Netizen: Orang Semakin...
- Mengintip 4 Mobil Sherly Tjoanda yang Jadi Gubernur Terkaya Indonesia
- Nikita Mirzani Tak Terima Terancam Hukuman 20 Tahun Penjara: Masa Lebih Parah dari Suami Sandra Dewi
- Ayah Kandung El Barack Sempat Telepon Keluarga Jessica Iskandar, Vincent Verhaag: Dia Harus Temui Aku Dulu
- Alat Berat Sudah Parkir, Smelter Nikel PT GNI yang Diresmikan Jokowi Terancam Tutup Pabrik
Pilihan
-
Megawati Hangestri Tampil Menawan, Red Sparks Hempaskan GS Caltex
-
Perbandingan Spesifikasi Infinix Hot 50 Pro+ vs Redmi Note 14, Duel HP 4G Rp 2 Jutaan Terbaru
-
Kisah di Balik Kedipan Lampu Strobo, Beda Warna Beda Arti
-
Perbandingan Spesifikasi Realme C75 vs Redmi Note 14, Duel Sengit HP 4G Rp 2 Jutaan
-
Buntut Ricuh Lawan Persib, Persija Jakarta Dapat Sanksi Berat, Ini Daftarnya
Terkini
-
BRI UMKM EXPO(RT) 2025: Tangkal Kawung Perkenalkan Gula Aren Inovatif untuk Pasar Lokal dan Global
-
Mengenal Songket PaSH: Transformasi Songket Palembang di BRI UMKM EXPO(RT) 2025 yang Go International
-
BRI Dukung Perkembangan UMKM Indonesia dan Meningkatkan Daya Saing
-
Beras SPHP Distop, Harga di Tanjungpinang Terancam Naik?
-
Waspada Buaya Lepas! Wisata Pantai Batam Diimbau Tingkatkan Keamanan Saat Liburan