Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Kamis, 09 Juli 2020 | 12:57 WIB
Ilustrasi-- Pengemudi ojek online membawa penumpang melintas di kawasan Palmerah, Jakarta, Selasa (7/4). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraBatam.id - Driver ojek online Batam mengajukan lima tuntutan disampaikan dalam aksi yang mereka rencananya akan digelar di Kantor Gojek Batam. 

Beberapa diantaranya, poin dalam tuntutan tersebut yakni terkait 'Program Berkat', evaluasi akun joki tanpa syarat, evaluasi tarif, perubahan sistem harus melibatkan mitra dan keputusan harus disampaikan secara transparan.

Pihak Gojek saat ini telah merespons rencana aksi driver ojol yang kabarnya akan menggelar aksi pada Kamis (9/7/2020) siang.

Mengetahui hal tersebut, Aji Wihardandi, Head of Corporate Affairs Sumbagsel Gojek Indonesia turut menanggap terkait permintaan untuk menghapus program Berkat. Menurutnya, penerapan program lantaran pandemi virus corona telah berdampak pada berbagai aspek di masyarakat.

Baca Juga: Viral Ajakan Aksi Protes Driver Ojol Batam, Ini Isi Tuntutannya

Aji, sebagai perwakilan Gojek menyebut, wabah virus corona yang tak kunjung mereda membuat mobilitas masyarakat di berbagai daerah di Indonesia menurun. Sehingga, hal ini juga turut mempengaruhi pendapatan mitra driver sehari-hari.

"Program Berkat ini merupakan salah satu program kesejahteraan Gojek selama pandemi Covid-19 yang merupakan alternatif terbaik dalam menjaga pendapatan harian Mitra setiap harinya," kata Aji dalam keterangan tertulis, melansir Batamnews.co.id, Kamis siang.

Program Berkat memiliki tujuan untuk memberikan kesempatan yang sama kepada semua mitra driver untuk mendapatkan penghasilan secara merata di masa sulit seperti saat ini. Iniah alasan Gojek memberikan insentif kepada mitra driver yang berhasil meraih poin yang ditentukan. 

"Pengaplikasian sistem ini terbukti telah membantu banyak Mitra Gojek dari menurunnya jumlah orderan," ujarnya.

Berkaitan tuntutan ke bentuk awal instentif akibat adanya pandemi COVID-19 ini, masyarakat Indonesia diminta untuk bekerja dan belajar di rumah sehingga jumlah orderan buat mitra menjadi semakin berkurang.  Dampaknya, skema insentif yang mengutamakan pencapaian poin dan pendapatan tinggi, menjadi sulit dicapai. 

Baca Juga: Maling Tak Pandang Bulu, Bangku Bambu Warga Diangkut Pakai Motor

"Hanya sedikit sekali mitra yang bisa mencapai tupo saat ini. Oleh sebab itu, mulai Juli 2020, skema insentif saat ini akan kami hilangkan sepenuhnya dan diganti dengan Program Berkat," ujarnya. 

Pemberian intensif dari Gojek kepada mitra atas kinerja mereka juga termasuk dalam bonus tambahan yang diberikan Gojek demi menjaga kualitas layanan. 

Lebih lanjut, skema insentif akan selalu menyesuaikan dengan kondisi lapangan sebagaimana tujuan skema insentif, yakni mengupayakan titik temu terbaik antara permintaan pelanggan dan ketersedian mitra Gojek.

"Seluruh pemberian inisiatif tersebut tetap kami lakukan meski Gojek sendiri juga ikut merasakan dampak yang signifikan akibat pandemi Covid-19, sebagaimana yang dirasakan oleh para pelaku industri lainnya," ujar Aji.

Load More