Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi | Mutiara Rizka Maulina
Sabtu, 14 Maret 2020 | 10:31 WIB
Ilustrasi menanam tanaman hidroponik (Suara.com)

Dalam rentan waktu tahun 2015-2019, Rahmat mempelajari mengenai Hidroponik sekaligus mengumpulkan modal untuk membangun instalasi Hidroponik yang ia impikan. 

"Awalnya aku tahu di Kulon Progo, disana jual alat-alatnya terus ada pelatihannya juga," kata Rahmat menjelaskan salah satu komunitas hidroponik yang ia temui. 

Rahmat mengikuti pelatihan yang berlangsung selama satu hari, kemudian ia membeli peralatannya sendiri untuk instalasi hidroponik Nutrien Film Teknik. 

Modal uang Rp 700.000, Rahmat membeli peralatan berupa paralon, pompa akuarium, netpot kecil, selang dan penampungan air berupa kontainer plastik. 

Baca Juga: Event Bulutangkis Dihentikan Sementara, Indonesia Open Terkatung-katung

Dengan satu alat yang dimilikinya, Rahmat berhasil menanam selada merah dan kangkung. Dimulai sejak awal tahun kemarin, saat ini Rahmat memasuki fase panen. 

"Ada kesenangan tersendiri waktu panen, lihat benih pecah dan tumbuh aja tuh seneng," papar Rahmat. 

Kedepannya, Rahmat berencana ingin mencoba menanam bayam. Dengan satu alat, ia bisa menanam dua tanaman dengan kebutuhan ph air yang tidak jauh berbeda. 

Hasil panen yang ia dapatkan, ia olah untuk konsumsi sendiri dan beebrapa ia jual secara mandiri. Namun, ia mengakui dibandingkan yang ia lihat di tempat pelatihan, tanamannya memiliki ukuran yang lebih kecil. Rahmat beranggapan hal tersebut dipengaruhi suhu dan cuaca yang berbeda. 

Ia dengan sangat terbuka akan berbagi ide dengan banyak orang terkait hidroponik, ia juga sangat merekomendasikan orang-orang di sekitarnya untuk segera memulai tanam hidroponik.

Baca Juga: Virus Corona di Italia, Lamborghini Gembok Pabriknya

Load More