SuaraBatam.id - Sebuah survei global yang dilakukan Gallup baru-baru ini mengungkap bahwa Singapura menduduki peringkat ketiga di Asia Tenggara untuk tingkat stres di tempat kerja.
Survei bertajuk "State of the Global Workplace: 2024 Report" ini menemukan bahwa 38% responden di Singapura mengaku mengalami stres "sering" dalam sehari.
Melansir Asiaone, angka ini menempatkan Singapura di bawah Myanmar (48%) dan Filipina (46%) dalam daftar negara-negara Asia Tenggara dengan tingkat stres kerja harian tertinggi.
Namun, meskipun tingkat stres di tempat kerja tergolong tinggi, peluang kerja di Singapura justru terbuka lebar.
Baca Juga:Pria di Singapura Jantungan di Kasino Gara-gara Menang Judi? Ternyata Faktanya Begini
Survei tersebut menunjukkan bahwa 44% responden di Singapura merasa bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk mencari pekerjaan baru, menempatkan mereka di urutan kedua dari sembilan negara yang disurvei.
Lebih lanjut, hanya 38% responden di Singapura yang menyatakan sedang mencari atau secara aktif mencari pekerjaan baru. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan Filipina, di mana 64% respondennya sedang mencari peluang kerja baru.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun banyak pekerja di Singapura merasa stres, mereka masih cukup puas dengan pekerjaan mereka dan tidak terburu-buru untuk mencari yang baru.
Faktor lain yang mungkin berkontribusi terhadap tingkat stres yang tinggi di Singapura adalah budaya kerja yang kompetitif dan budaya lembur yang masih marak.
Namun, dengan semakin banyaknya perusahaan yang mulai menerapkan kebijakan yang lebih ramah karyawan, seperti jam kerja yang fleksibel dan cuti berbayar yang lebih banyak, diharapkan tingkat stres di tempat kerja di Singapura dapat berkurang di masa depan.
Baca Juga:Wisatawan Bawa Uang Rp242 juta Malah Diamankan di Singapura, Mengapa?