Singapura Beri Selamat ke Presiden Taiwan yang Baru, China Keluarkan Pernyataan Protes Ini

Singapura turut serta memberikan ucapan selamat kepada pemenang pemilu Taiwan, William Lai Ching-te lewat pernyataan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Singapura pada Minggu

Eliza Gusmeri
Selasa, 16 Januari 2024 | 11:44 WIB
Singapura Beri Selamat ke Presiden Taiwan yang Baru, China Keluarkan Pernyataan Protes Ini
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning [antara]

SuaraBatam.id - Singapura turut serta memberikan ucapan selamat kepada pemenang pemilu Taiwan, William Lai Ching-te lewat pernyataan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Singapura pada Minggu (14/1).

"Singapura menyambut baik keberhasilan pemilu dan mengucapkan selamat kepada William Lai dan partainya atas kemenangan mereka. Singapura mempunyai persahabatan yang erat dan lama dengan Taiwan dan rakyat Taiwan, dan akan terus mengembangkan hubungan ini berdasarkan kebijakan 'Satu China' kami."

Pernyataan itu kemudian ditanggapi oleh Pemerintah China sebagai bentuk kekecewaan terhadap Singapura.

"Pemerintah China segera menyampaikan protes diplomatik kepada Singapura. Padahal para pemimpin Singapura telah menyatakan dalam beberapa kesempatan bahwa masalah Taiwan adalah 'garis merah' bagi China," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning saat menyampaikan keterangan kepada media di Beijing, China, dilansir dari Antara, 16 Januari 2024.

Baca Juga:Pria di Singapura Tebar Teror Bom di Acara Singapore Motorshow, Hukumannya Gak Main-main

"China berharap Singapura secara ketat mematuhi prinsip 'satu China' dan menjunjung tinggi hubungan persahabatan antara China dan Singapura melalui tindakan nyata," tambah Mao Ning.

Mao Ning kembali menegaskan bahwa kedua sisi Selat Taiwan memiliki satu pemilik yang sama yaitu China.

"Taiwan adalah bagian dari wilayah China. Deklarasi Kairo yang disepakati China, Amerika Serikat dan Inggris 80 tahun lalu menetapkan dengan jelas bahwa semua wilayah yang diambil Jepang dari China, seperti Taiwan, harus dikembalikan ke China," ungkap Mao Ning.

Pasal 8 Potsdam Proclamation yang disepakati bersama oleh China, Amerika Serikat, Inggris dan Uni Soviet pada 1945, kata Mao Ning, menetapkan bahwa syarat-syarat Deklarasi Kairo harus dilaksanakan.

Meski kedua pihak di Selat Taiwan, yaitu China daratan dan Taiwan, belum bersatu kembali, Mao Ning menyebut kedaulatan dan wilayah China tidak pernah terputus dan status hukum serta fakta bahwa Taiwan adalah bagian dari wilayah China tidak pernah berubah.

Baca Juga:Singapura Belum Tergeser, Ini 6 Negara dengan Paspor Terkuat di Tahun 2024

"Inilah status quo sebenarnya dari masalah Taiwan. China akan mencapai reunifikasi nasional dan Taiwan pasti akan kembali ke pelukan tanah airnya," ungkap Mao Ning.

Untuk diketahui, Taiwan baru saja selesai melangsungkan pemilu pada Sabtu (13/1) yang dimenangi William Lai Ching-te dari Partai Progresif Demokratik (DPP).

Ia digambarkan sebagai pembela demokrasi Taiwan, namun Beijing menyebut dia "berbahaya" dan menjadi salah satu "kelompok separatis" sehingga dapat memicu konflik lintas Selat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini