10 Fakta Baru Ambruknya Jembatan Gantung di India, Ternyata Melebihi Kapasitas

Jembatan tersebut ambruk hanya empat hari setelah dibuka kembali untuk umum setelah renovasi.

Eliza Gusmeri
Selasa, 01 November 2022 | 14:32 WIB
10 Fakta Baru Ambruknya Jembatan Gantung di India, Ternyata Melebihi Kapasitas
Personel penyelamat melakukan operasi pencarian setelah jembatan di seberang sungai Machchhu runtuh di Morbi, Ahmedabad, India, Senin (31/10/2022). [Sam PANTHAKY / AFP]

SuaraBatam.id - Ambruknya jembatan gantung di Morbi, India Barat pada Minggu (30/10/2022) lalu masih menjadi sorotan dunia.

Jembatan tersebut ambruk hanya empat hari setelah dibuka kembali untuk umum setelah renovasi.

Buntut dari tragedi ini, 135 orang dilaporkan tewas di antaranya 47 anak-anak, beberapa wanita dan orang tua.

Berikut fakta-fakta terbaru mengenai peristiwa ini:

Baca Juga:135 Orang Tewas dalam Insiden Jembatan Ambruk di India

1. PM India Kunjungi Morbi

Perdana Menteri India Narendra Modi akan mengunjungi Morbi Gujarat pada Selasa (1/11/2022) hari ini.

Dalam kunjungannya itu, Narendra Modi akan melihat langsung lokasi kejadian dan rumah sakit tempat para korban mendapat perawatan.

Sebelumnya, Narendra Modi juga memimpin pertemuan tingkat tinggi di mana dia diberi pengarahan tentang upaya penyelamatan.

2. Ambruk setelah Direnovasi

Baca Juga:Jembatan Gujarat India, Peninggalan Penjajah Berujung Tragedi Kematian Bersejarah

Jembatan gantung era Inggris di Morbi itu sebelumnya telah ditutup sejak Maret untuk renovasi.

Kemudian jembatan tersebut ambruk pada Minggu malam, hanya empat hari setelah dibuka kembali untuk umum.

Sedikitnya 47 anak-anak, beberapa wanita dan orang tua termasuk di antara yang tewas, menurut para pejabat.

3. Jembatan Kelebihan Beban

Saat kejadian, hampir 500 orang berada di jembatan itu. Padahal, struktur berusia 150 tahun itu hanya mampu menahan beban sekitar 125 orang.

4. Dibuka untuk Umum Lebih Cepat

Jembatan ini dibuka untuk umum lebih cepat dari jadwal seharusnya, yakni lima bulan lagi, menurut sebuah dokumen.

Grup Oreva, perusahaan yang merenovasi jembatan, tidak mengambil sertifikat kebugaran dari otoritas sipil sebelum membuka jembatan, yang dikonfirmasi oleh kepala badan kota Morbi Sandipsinh Zala kepada NDTV pada hari Minggu.

5. Penutupan Jembatan Tidak Dipatuhi

Perusahaan terikat oleh kontraknya untuk menutup jembatan setidaknya selama delapan hingga 12 bulan untuk pemeliharaan dan perbaikan.

"Itu adalah tindakan yang sangat tidak bertanggung jawab dan ceroboh untuk membuka jembatan minggu lalu," kata polisi dalam sebuah FIR.

6. Penjualan Tiket Melebihi Kapasitas

Tiket memasuki jembatan dijual seharga 12 hingga 17 (sekira Rp2-3 ribu) pada hari Minggu kepada lebih dari 400 orang.

Akibatnya, kepadatan di "jembatan gantung" itu menyebabkan kabel logam tua terlepas.

Laboratorium forensik Gujarat juga menemukan bahwa jembatan itu ambruk karena beban orang yang sangat besar, kata beberapa sumber.

7. Sembilan Orang Ditangkap

Beberapa kabel lama jembatan di Morbi tidak diubah selama renovasi tujuh bulan lamanya oleh Oreva Group.

Buntutnya, sembilan orang telah ditangkap dalam kasus ini sejauh ini.

Di antara mereka adalah pengelola Oreva, pemungut tiket, kontraktor perbaikan jembatan, dan tiga satpam yang bertugas mengendalikan massa.

8. Penyelidikan Sedang Berlangsung

Sebuah Litigasi Kepentingan Umum atau PIL telah diajukan di Mahkamah Agung mencari penyelidikan yudisial atas runtuhnya jembatan Morbi.

PIL juga mencari arahan ke negara bagian untuk melakukan survei terhadap semua struktur "lama dan berisiko".

Mahkamah Agung akan menerima permohonan itu pada 14 November.

9. Tim Penyelamat Masih Bekerja

Tim penyelamat melanjutkan operasi mereka pagi ini dengan perahu dan penyelam mencari di sungai Machchhu, meskipun hampir semua yang diyakini hilang sekarang telah ditemukan.

10. Hari Berkabung di India

Orang-orang berjatuhan di atas satu sama lain setelah jembatan itu ambruk.

Video menunjukkan banyak yang mati-matian berpegangan pada sisa-sisa jembatan, sementara beberapa terlihat berenang ke tempat yang aman.

Ketua Menteri Bhupendra Patel telah menyatakan berkabung di seluruh negara bagian pada hari Rabu untuk para korban runtuhnya jembatan.

Kontributor : Maliana

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini