Tiga Tanda Orang yang Sudah Mati Hatinya Menurut Imam

Melansir NUonline, Syekh Ali Baras di dalam Syarah Al-Hikam-nya mengibaratkan hati dan batin laksana bumi yang dapat tumbuh dan hidup, dan juga dapat kering atau mati.

Eliza Gusmeri
Selasa, 01 November 2022 | 07:00 WIB
Tiga Tanda Orang yang Sudah Mati Hatinya Menurut Imam
Ilustrasi kesedihan (Unsplash/Ben White)

SuaraBatam.id - Hati yang mati, kering, dan gelap tidak akan merasakan apapun. Hati yang mati, kering, dan gelap tidak memiliki sensitivitas spiritual. Ia tidak akan merasakan manis, pahit, asamnya spiritualitas sehingga hatinya tidak merasakan kelezatan ibadah dan kepedihan atas kesempatan ibadah yang luput.

Melansir NUonline, Syekh Ali Baras di dalam Syarah Al-Hikam-nya mengibaratkan hati dan batin laksana bumi yang dapat tumbuh dan hidup, dan juga dapat kering atau mati.

Imam Ibnu Athaillah dalam Matan Al-Hikam-nya menyebut semua itu sebagai tanda kematian hati: yang Artinya, “Salah satu kematian hati adalah tidak adanya kesedihan atas kesempatan ibadah yang terlewat dan tidak adanya penyesalan atas kehilafan yang pernah dilakukan.”

Syekh Ibnu Ajibah menyebutkan tiga tanda kematian hati: pertama, tidak bersedih atas kesempatan ibadah yang terlewat; kedua tidak menyesali perbuatan buruk yang telah dilakukan; dan ketiga persahabatan dengan orang-orang lalai yang juga mati hatinya. (Syekh Ibnu Ajibah, Iqazhul Himam, [Beirut, Darul Fikr: tanpa tahun], juz I, halaman 82).

Baca Juga:Tewasnya Gajah Jinak di Taman Nasional Way Kambas, Dari Dokter Sampai Kepala Balai Bungkam

Sahabat Abu Musa Al-Asy’ari ra meriwayatkan sebuah hadits Nabi Muhammad saw perilah perbedaan orang yang hatinya hidup, segar, dan terang; dan orang yang hatinya mati, kering, dan gelap.

Sahabat Abdullah bin Mas’ud ra menjelaskan bahwa orang yang hatinya mati, kering, dan gelap akan menganggap remeh dosa, kesalahan, dan kekhilafannya.

Karena itu, penyesalan atas dosa dan kesalahan tidak akan pernah hinggap pada orang yang hatinya mati, kering, dan gelap.

Kesedihan dan penyesalan itu cukup dimanfaatkan untuk bertobat dan memaksmalkan kesempatan ke depan yang tersisa sambil berharap ampunan Allah atas kesalahan di masa lalu. Wallahu a’lam.

Baca Juga:Ingat Keluarkan Racun Dalam Tubuh Penting, dr.Zaidul Akbar Ungkap Bisa Sebabkan Buta Hati

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini