SuaraBatam.id - Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad masih berminat untuk terpilih kembali menjadi pemimpin di negara itu.
Hal itu menurutny bisa terjadi kalau rakyat menghendakinya. Ketua Partai Pejuang Tanah Air (Pejuang) itu menekankan, meskipun sudah berumur 97 tahun dirinya masih mampu memimpin Malaysia.
“Sejauh ini saya masih berfungsi, bisa bergerak dan berbicara serta bernegosiasi, meski saya sudah tua. Saya masih bisa bekerja dan jika ada permintaan (dipilih kembali sebagai PM), bagaimana saya menolaknya,” ujar “DR M”, demikian sapaan akrabnya, dikutip dari New Straits Times, kemarin.
Meski demikian, Mahathir berharap ada orang lain yang dipilih menjadi PM. “Namun saya berharap tidak perlu (dipilih menjadi PM),” imbuhnya.
Baca Juga:Meski Sudah Berusia 97 Tahun, Mantan PM Malaysia Akan Kembali Ikut Pemilu
Mahathir pertama kali menjadi PM Malaysia pada 1981 hingga 2003. Saat itu, dia diusung dari koalisi Barisan Nasional. Setelah itu, dia kembali dipercaya menjadi PM dalam pemilu 2018 melalui koalisi Pakatan Harapan yang dipimpin Anwar Ibrahim.
Mahathir merupakan PM terlama yang memimpin Malaysia. Ia telah memutuskan akan ikut lagi dalam Pemilu ke-15 Malaysia yang kemungkinan digelar November mendatang.
Ia ikut dalam perebutan kursi parlemen sebagai kandidat dari Langkawi. Dengan demikian, ia akan menjadi calon anggota legislatif (caleg) tertua yang ikut serta dalam pemilu, yakni 97 tahun.
Mahathir mengatakan, koalisi Gerakan Tanah Air (GTA) yang didirikannya, ingin dia tetap mempertahankan kursi parlemen dari daerah pemilihan Langkawi. Kursi tersebut dimenangkannya dalam pemilu 2018. Partai Pejuang bersama beberapa partai lain di koalisi GTA menitikberatkan perjuangan orang Melayu.
Koalisi GTA juga menjajaki kerja sama dengan Partai Keadilan Rakyat (PKR) yang dipimpin seterunya, Anwar Ibrahim. Namun, lanjut dia, Anwar Ibrahim tidak mau.
Baca Juga:Hadiri Pemakaman Shinzo Abe, Wapres Kenang Peran Eks PM Jepang Dalam Hubungan RI-Jepang
Mahathir enggan berspekulasi soal siapa PM yang akan diusung jika koalisi GTA menang pemilu. Kandidat PM baru, menurutnya, relevan dibahas jika koalisi sudah menang.
GTA terdiri atas Partai Pejuang Tanah Air (Pejuang), Partai Bumiputera Perkasa Malaysia (Putra), Barisan Jamaah Islamiah Se-Malaysia (Berjasa), dan Partai Perikatan India Muslim Nasional (Iman). Koalisi ini merupakan gerakan Melayu-Muslim yang didirikan pada Agustus 2022.