Ade Armando Nilai Pangkal Masalah Tragedi Kanjuruhan karena Kelakuan Suporter: Gara-gara Merekalah

Ia juga mengatakan, aneh jika ketua Forum Komunikasi suporter Indonesia, Richard Ahmad Supriyanto buru-buru menyatakan penyebab tragedi adalah tindakan represif aparat.

Eliza Gusmeri
Selasa, 04 Oktober 2022 | 20:45 WIB
Ade Armando Nilai Pangkal Masalah Tragedi Kanjuruhan karena Kelakuan Suporter: Gara-gara Merekalah
Ade Armando. [Dok.Cokro TV]

SuaraBatam.id - Ade Armando mengungkapkan bahwa tragedi Kanjuruhan terjadi karena kelakuan suporter sepak bola Indonesia.

“Siapapun yang menyaksikan video-video yang kini tersebar tentang tragedi di Stadion Kanjuruhan, 1 Oktober lalu pasti bisa mengenali bahwa pangkal persoalan adalah kelakuan sebagian suporter Arema yang menyerbu lapangan,” ungkapnya melalui video Cokro TV, Selasa (04/10/22).

“Mereka sombong bergaya preman, menantang merusak dan menyerang gara-gara merekalah tragedi itu terjadi,” tambah Ade, yang dikutip dari wartaekonomi--jaringan suara.com.

Ia juga mengatakan, aneh jika ketua Forum Komunikasi suporter Indonesia, Richard Ahmad Supriyanto buru-buru menyatakan penyebab tragedi adalah tindakan represif aparat keamanan.

Baca Juga:Tega Gak Ada Simpati, Ade Armando Sebut Suporter Arema Sok Jagoan, Petentengan

“Dalam surat terbukanya, dia meminta DPR dan kompolnas mengevaluasi kinerja Kepolisian Republik Indonesia. Ia juga mendesak pemerintah pusat maupun daerah agar ikut bertanggung jawab terkait tragedi tersebut,” jelas Ade.

“Nampaknya ada upaya sengaja untuk mengarahkan telunjuk pada pihak kepolisian. Marilah kita bersikap objektif. Apa sih yang dimaksud dengan tindakan represif pelanggaran profesionalisme atau bahkan pelanggaran HAM yang dilakukan Kepolisian?” ungkap dia.

Menurut Ade, sebagian pihak menyatakan bahwa FIFA jelas melarang penggunaan gas air mata dalam stadion. Pertanyaannya apakah polisi Indonesia berada di bawah FIFA?

“Ketika polisi menggunakan gas air mata itu adalah tindakan sesuai protap, ketika mereka harus mengendalikan kerusuhan yang mengancam jiwa, memang akibat gas air mata para penonton berlarian panik dan sialnya pada saat mereka hendak keluar stadion, ternyata panitia belum sempat membuka pintu keluar,” kata dia.

“Sekali lagi marilah kita bersikap objektif. Yang jadi pangkal masalah adalah suporter Arema yang sok jagoan melanggar Semua peraturan dalam stadion dengan gaya preman masuk ke lapangan,” ungkapnya.

Baca Juga:Ade Armando Ajak Netizen Objektif Tanggapi Tragedi Kanjuruhan, Pernyataannya Tuai Pro dan Kontra

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini