Warga Rusia Melarikan Diri ke Mongolia karena Tak Ingin Wajib Militer

Akibatnya, negara itu mengerahkan wajib militer untuk warganya.

Eliza Gusmeri
Selasa, 27 September 2022 | 18:00 WIB
Warga Rusia Melarikan Diri ke Mongolia karena Tak Ingin Wajib Militer
Ilustrasi Tentara Rusia [BBC]

SuaraBatam.id - Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengumumkan "mobilisasi parsial" dari 300.000 tentara yang bertujuan untuk memukul mundur serangan balasan di wilayah pendudukan Rusia.

Akibatnya, negara itu mengerahkan wajib militer untuk warganya.

"Negara saya telah memulai mobilisasi parsial dan saya pikir itu berdampak negatif pada masyarakat," kata seorang, dilansir dari wartaekonomi--jaringan suara.com.

Orang Rusia terpaksa mengantre berjam-jam di perbatasan di Kyakhta di provinsi etnis Mongol Buryatia, untuk melarikan diri dari wajib militer.

Baca Juga:Toyota Stop Produksi di Rusia, Hanya Sisakan Layanan Purnajual

"Kami menunggu sangat lama di sisi perbatasan Rusia: sekitar 16 jam," imbuhnya.

Suren Bat-Tur, pemilik wisma di ibu kota Ulaanbaatar yang biasanya melayani para backpacker, juga telah membantu teman-temannya di Buryatia untuk melarikan diri dari wajib militer.

Wisma tamu telah dipenuhi orang Rusia sejak perintah mobilisasi Putin, dan Bat-Tur mengatakan dia telah menolak lusinan permintaan tempat tidur.

"Saya ingin membantu mereka, itu sangat sulit," kata Bat-Tur.

"Sekarang mereka mencari pekerjaan di bidang konstruksi atau pertanian sehingga mereka memiliki sesuatu untuk dilakukan selama mereka di sini," tambah Bat-Tur.

Baca Juga:Bukan karena Lapar, Ternyata Alasan Bapak Satu Ini Minta Makanan Tentara di Luar Dugaan

Seorang tamu yang baru tiba, yang mengidentifikasi dirinya sebagai Aleksey, mengatakan dia menyeberang ke Mongolia akhir pekan lalu, meninggalkan istri dan tiga anaknya. Dia tiba di perbatasan larut malam dengan bus wisata yang penuh dengan anak muda Rusia lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini