Hampir seluruhnya bergantung pada minyak dan gas Rusia, Mongolia yang terkurung daratan juga akan memperoleh keuntungan dari pipa gas yang direncanakan Rusia untuk dibangun di seluruh wilayahnya untuk memasok China.
Bulan lalu Presiden Mongolia Ukhnaa Khurelsukh bertemu dengan Putin dan Presiden China Xi Jinping di Samarkand untuk membahas rencana pembangunan pipa, yang diharapkan akan mulai dibangun dalam waktu dua tahun.
Pekan lalu, mantan Presiden Tsakhia Elbegdorj mendesak Putin untuk mengakhiri konflik, menambahkan bahwa etnis Mongolia di Rusia telah digunakan sebagai "makanan meriam" dan ribuan dibunuh di Ukraina.
"Sejak Anda (Putin) memulai perang ini, Rusia telah tenggelam dalam ketakutan, penuh air mata. Mobilisasi Anda membawa lautan penderitaan. Tuan Presiden, hentikan pembunuhan dan penghancuran Anda yang tidak masuk akal," katanya dalam pidato yang dibagikan di media sosial.
Baca Juga:Toyota Stop Produksi di Rusia, Hanya Sisakan Layanan Purnajual