Sejarah Singkat Maulid Nabi Muhammad SAW dan Beragam Tradisi Perayaannya di Indonesia

Tahun ini, Maulid Nabi Muhammad SAW akan diperingati pada Selasa, 27 September 2022 menurut Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU).

Eliza Gusmeri
Selasa, 27 September 2022 | 13:00 WIB
Sejarah Singkat Maulid Nabi Muhammad SAW dan Beragam Tradisi Perayaannya di Indonesia
Ilustrasi Masjid - Kapan Maulid Nabi 2022 (Pexels)

SuaraBatam.id - Setiap tahunnya pada 1 Rabiul Awal, umat Islam selalu merayakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Tahun ini, Maulid Nabi Muhammad SAW akan diperingati pada Selasa, 27 September 2022 menurut Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU).

Lantas apa itu perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW dan bagaimana sejarahnya?

Dikutip dari berbagai sumber, Maulid Nabi merupakan peringatan hari kelahiran dari Nabi Muhammad SAW pada 12 tanggal Rabiul Awwal tahun 570 M di Makkah.

Baca Juga:Catat! Ini Hari Besar dan Tanggal Merah di Bulan Oktober 2022

Sejarah dari Maulid Nabi Muhammad SAW bisa berbeda-beda. Sebab setiap umat Nabi tidak hanya memperingati pada hari kelahiran Nabi saja, tetapi bisa sejak awal hingga akhir bulan.

Hal itu merupakan wujud dari kecintaan umat Islam kepada Nabi sebagai pembawa risalah dari Allah SWT.

Namun ada beragam versi mengenai sejarah Maulid Nabi, awalnya peringatan Maulid Nabi Muhamad SAW diadakan pada abad ke-4 Hijriah oleh Dinasti Fathimiyyun di Mesir yang berkuasa pada rentang tahun 362-567 Hijriah.

Namun perayaan Maulid sempat dilarang oleh Al-Afdhal bin Amir al-Juyusy dan kembali diperbolehkan pada masa Amir li Ahkamillah pada 524 H.

Perayaan maulid kembali dilakukan pada masa kepemimpinan Salahuddin Al Ayyubi pada tahun 1183 (579 Hijriah) atas usulan saudara iparnya, Muzaffaruddin dengan tujuan meningkatkan semangat juang Islam mengadapi Perang Salib untuk merebut kota Yerussalem.

Baca Juga:Hari Besar dan Tanggal Merah Bulan Oktober 2022, Ada Maulid Nabi Muhammad SAW

Ahli Tafsir Al-Qur’an Prof Quraish Shihab mengungkapkan bahwa Maulid Nabi dirayakan dengan cara meriah baru dilaksanakan pada zaman Dinasti Abbasiyah, khususnya pada masa kekhalifahan Al-Hakim Billah.

"Inti dari perayaan Maulid Nabi adalah untuk memperkenalkan Nabi Muhammad SAW kepada setiap generasi. Kenal adalah pintu untuk mencintai. Sehingga dengan mengenal Nabi Muhammad SAW, maka umat Muslim bisa mencintainya," kata Prof Quraish Shihab, dikutip dari NU Online, Selasa (27/9/2022).

Sementara, perayaan Maulid Nabi di Indonesia juga selalu digelar secara meriah sesuai dengan tradisi dan budaya dari daerah masing-masing.

Ada beberapa tradisi yang biasanya dilakukan oleh setiap derah untuk memperingati Maulid Nabi. Tradisi tersebut biasanya sudah dilakukan secara turun temurun.

Di antaranya, festival endhog-endhogan, yang menjadi tradisi masyarakat Banyuwangi, tradisi Kesultanan Yogyakarta bernama Grebek Maulid, ada juga tradisi “ngurisan” atau cukur rambut bayi yang dilakukan masyarakat NTB.

Kontributor : Maliana

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini