BPS: Penuruan Harga Pangan Picu Deflasi di Kepri

Sedangkan, tekanan inflasi kelompok inti cenderung mengalami kenaikan sejalan dengan peningkatan permintaan masyarakat.

Eliza Gusmeri
Jum'at, 02 September 2022 | 14:28 WIB
BPS: Penuruan Harga Pangan Picu Deflasi di Kepri
Ilustrasi cabai (Pexels/Artem Beliaikin)

SuaraBatam.id - Secara tahunan Kota Batam mengalami inflasi sebesar 6,09 persen (yoy), dan Kota Tanjungpinang mengalami inflasi sebesar 5,36 persen (yoy). 

Secara spasial, Kota Batam dan Kota Tanjungpinang mengalami deflasi masing-masing sebesar -0,5 persen (mtm) dan -0,54 persen (mtm).

“Deflasi didorong oleh penurunan harga kelompok komoditas pangan bergejolak (volatile food), yang utamanya dari aneka cabai dan minyak goreng. Serta juga dari kelompok komoditas yang harganya diatur pemerintah (administered prices), yang utamanya dari tarif angkutan udara,” ujar Wakil Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kepri, Musni K Atmaja dalam siaran pers yang dikutip dari Batamnews, Jumat (2/9/2022).

Sedangkan, tekanan inflasi kelompok inti cenderung mengalami kenaikan sejalan dengan peningkatan permintaan masyarakat. Pada saat yang sama, IHK Nasional tercatat juga mengalami deflasi sebesar -0,21% (mtm), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,64% (mtm).

Baca Juga:Tekan Inflasi, Pemkot Medan Gandeng Kabupaten Penghasil Pangan

Rinciannya, Indeks Harga Konsumen (IHK) Kepulauan Riau (Kerpi) pada Agustus 2022 secara bulanan mengalami deflasi sebesar -0,5 persen.

Hal ini lebih rendah dibandingkan bulan Juli 2022 yang mengalami inflasi sebesar 0,61 persen.

Deflasi yang bersumber dari kelompok makanan, minuman dan tembakau terutama aneka cabai dan minyak goreng serta kelompok transportasi utamanya tarif angkutan udara.

Kemudian deflasi pada komoditas aneka cabai disebabkan oleh meningkatnya pasokan sejalan dengan masuknya musim panen di sentra produksi.

“Penurunan harga minyak goreng terjadi seiring dengan stabilnya pasokan di tengah permintaan yang berkurang dan tren penurunan harga CPO,” kata Musni.

Baca Juga:Pasokan Bawang Merah dan Cabai Meningkat, BI: Picu Deflasi di DIY

Penurunan harga tarif angkutan udara disebabkan oleh penurunan permintaan pasca liburan di bulan Juli 2022 dan peningkatan jumlah penerbangan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini