SuaraBatam.id - Tenar sebagai artis cilik, kini kepopuleran Iqbaal Ramadhan terus mengikutinya hingga dewasa.
Membangun karir sejak kecil, membuat dirinya tak merasakan tumbuh sebagai anak-anak pada umumnya hingga tak jarang kehidupan pribadinya cukup terganggu.
Terlebih, ia mengaku sempat alami yang namanya star syndrome.
Hal itu diungkapkan Iqbaal saat menjadi bintang tamu PODKESMAS season 8 di episode ke-9.
Baca Juga:5 Potret Rumah Arya Saloka yang Bergaya Amerika Classic
“Gue tuh sekolah (melanjutkan study di U.S) karena gua merasa waktu itu CJR lagi di puncak, terus gua tuh setengah sendok lagi menuju kesombongan,” ungkapnya secara blak-blakan.
Di tengah usianya saat itu yang masih 15 tahun, Iqbaal dinilai memiliki cara pandang yang jauh dari umurnya.
“Soalnya kan dari kecil udah punya duit, terus CJR ada di puncak. Kayak gua bisa dapetin apa aja yang gua mau om,” tambahnya.
Ia kembali menambahkan, “Terus gua takut rusak nih. Itu yang bikin gua cabut ke Amerika”.
“(Hidup di sana) supaya orang-orang gak ngenalin gua,” ujarnya lagi.
Baca Juga:Menteri Sri Mulyani Diingatkan Warganet soal Komplotan Pencuri Lukisan Raden Saleh
Bahkan, ia juga mengungkapkan keputusannya pindah ke Amerika untuk bisa merasakan hidup selayaknya orang-orang pada umumnya.
Seolah tak ingin berhenti melanjutkan sekolah di luar negeri, lulus dari United World Colleges (UWC), New Meksiko, U.S, Iqbaal kemudian kuliah di Monash University, Australia.
“Disana gua bisa merasakan kehidupan anak-anak pada umumnya yang normal,” tambahnya.
“Apalagi privilege kan hilang semua kalau tinggal disana,” tambahnya lagi.
Seolah, kehidupan Iqbaal di Indonesia nyaris mendapatkan kemudahan untuk mendapatkan apapun yang biasanya selama ini dilakukan orang banyak saat berusaha dengan giat.
