6 Fakta Kleptomania, Penyakit yang Diduga Dimiliki Ibu Pencuri Cokelat di Alfamart

Penyakit ini menjadi sorotan setelah kasus seorang ibu yang menaiki mobil Mercy ketahuan mencuri cokelat di Alfamart mencuat ke publik.

Eliza Gusmeri
Selasa, 16 Agustus 2022 | 11:00 WIB
6 Fakta Kleptomania, Penyakit yang Diduga Dimiliki Ibu Pencuri Cokelat di Alfamart
Ilustrasi Kleptomania [infocoriusity]

SuaraBatam.id - Penyakit kleptomania atau klepto tengah menjadi trending topik di Twitter pada Senin (15/8/2022) hari ini.

Penyakit ini menjadi sorotan setelah kasus seorang ibu yang menaiki mobil Mercy ketahuan mencuri cokelat di Alfamart mencuat ke publik.

Klepto sendiri diartikan sebagai penyakit yang membuat penderitanya merasa terdorong untuk mencuri meski tidak mengetahui kegunaan barang curiannya.

Lantas, apa saja fakta tentang penyakit kleptomania?

Baca Juga:Kenali Arti Kleptomania, Ramai dibahas karena Ibu-ibu Curi Cokelat di Alfamart

Berikut 6 fakta tentang Kleptomania:


1. Sering Diobati dengan Antidepresan

Kleptomania merupakan tanda penyakit yang lebih dalam di otak, sering kali obat pengubah suasana hati seperti selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) digunakan untuk mengobati penyakit ini.

Antidepresan, khususnya SSRI, menjadi obat kontroversial bagi mereka yang hanya menderita depresi.

Tetapi mereka tetap digunakan untuk mengobati berbagai gangguan mental dan memungkinkan efektif untuk beberapa orang yang menderita kleptomania.

Baca Juga:Hits Health: Batuk Tak Sembuh Ternyata Kanker Paru, Mengenal Kleptomania

2. Mirip dengan Gangguan Obsesif-kompulsif

Banyak yang menyebut kleptomania sebagai masalah kontrol impuls yang disebabkan oleh pikiran yang mengganggu dan obsesif tentang melakukan tindakan mencuri.

Tetapi, beberapa penderitanya tidak mencuri barang-barang yang sangat berharga, dan sebaliknya mereka hanya memperoleh rasa lega atau kepuasan dari pencurian.

Alhasil rasa itu membuat mereka kecanduan mencuri dengan cara yang sama seperti orang lain yang kecanduan narkoba.

3. Terapi Perilaku-kognitif Bisa Membantu

Seperti gangguan obsesif-kompulsif, terapi perilaku kognitif memungkinkan untuk mempengaruhi penderita dan dapat membantu mereka menjadi lebih sadar akan pikiran mereka.

Hasilnya, mereka bisa belajar untuk mengekang perilaku tersebut.

4. Sering Jadi Penimbun Kompulsif

Penderita kleptomania biasanya juga merasa perlu untuk menyimpan hadiah mereka secara kompulsif di suatu tempat. Bahkan jika mereka tidak berniat untuk menggunakannya.

5. Awalnya Dianggap Gejala Histeria

Penderita kleptomania awalnya dianggap sebagai gejala histeria belaka seperti penyakit mental lainnya di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.

Sebelumnya, gangguan kontrol impulsif ini dianggap disebabkan oleh masalah reproduksi pada wanita yang kemudian terbukti palsu.

Kontributor : Maliana

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini