SuaraBatam.id - Pemerintah Indonesia diragukan media Malaysia untuk membangun Ibu Kota negara baru, Nusantara, selama dua tahun.
Media Malaysia bernama Utusan itu menuliskan opini tersebut.
"Beberapa analis yang diwawancarai oleh Channel News Asia kurang yakin tentang jangka waktu dua tahun untuk pembangunan proyek senilai US$31 miliar (RM138 miliar)," tulis media Utusan, dilansir dari Wartaekonomi--jaringan suara.com.
Utusan mengutip pernyataan pakar sosiologi dari Nanyang Technological University, Professor Sulfikar Amir yang meyakini proyek tersebut akan menjadi konflik politik.
Baca Juga:Kumpulan Foto Meerqeen, Pemain Film Melur untuk Firdaus Beserta Biodata
“Semua tergantung siapa yang akan memimpin negara setelah Pemilu 2024. Saya agak skeptis karena tidak mungkin merayakan Hari Kemerdekaan karena gedungnya belum dibangun," katanya.
Sebelumnya, pemerintah mengatakan, pembangunan ibu kota negara baru dengan luas 56.000 hektar akan dimulai awal Agustus mendatang.
Menurut rencana, Indonesia akan merayakan Hari Kemerdekaan pada 17 Agustus 2024 di Istana Kepresidenan yang baru di Nusantara.
Pembangunan IKN dianggap Pemerintah akan menjadi superhub ekonomi di masa depan dengan kekuatan ekonomi domestik yang besar hingga regional dan global.
Baca Juga:PLN Pastikan Bangun Jaringan Listrik IKN Yang Andal