Sudah Beraksi 1 Tahun, Peracik Obat Ilegal di Karimun Campurkan Bahan Arang Baterai dan Semen

Peracikan obat itu melanggar undang-undang kesehatan dan membahayakan nyawa manusia.

Eliza Gusmeri
Sabtu, 23 Juli 2022 | 13:10 WIB
Sudah Beraksi 1 Tahun, Peracik Obat Ilegal di Karimun Campurkan Bahan Arang Baterai dan Semen
Polisi mengamankan pelaku dan barang bukti saat penggerebekan home industri obat terlarang di Karimun (Foto: Edo/Batamnews)

SuaraBatam.id - Pelaku home industri pembuatan obat terlarang atau peracik obat ilegal diungkap Satresnarkoba Polres Karimun baru-baru ini.

Peracikan obat itu melanggar undang-undang kesehatan dan membahayakan nyawa manusia. Sebab, untuk bahan yang dicampurkan pada obat tersebut sangat berbahaya dengan zat kimia.

"Campurannya ada dari arang baterai, lalu semen, dan juga berbagai jenis obat-obat keras yang seharusnya menggunakan resep dokter," ujar Kasat Narkoba Polres Karimun, AKP Elwin Kristanto, melansir dari Batamnews--jaringan suara.com.

Obat-obat yang diproduksi itu dijual dengan harga Rp200 ribu hingga Rp300 ribu untuk satu butir nya.

Baca Juga:5 Kelebihan dan Kekurangan dari Penerapan Medical Nutrition Therapy

Home industri tersebut diketahui dimonitoring oleh seseorang yang kini menjadi DPO yaitu B.

Ia juga sebagai pencari bahan-bahan obat yang akan dicampur serta orang yang mencari pemesan obat hasil racikan.

"Seorang jadi DPO, yang memiliki peran sebagai pencari obat-obat untuk diracik," ucapnya.

Elwin menjelaskan, meskipun obat tersebut tidak mengandung zat yang ada didalam narkotika, namun perbuatan tersebut tentunya telah melanggar undang-undang kesehatan yang apabila dikonsumsi dapat membahayakan kesehatan bahkan nyawa seseorang.

Namun,  efek yang ditimbulkan dari obat terlarang hasil racikan home industri itu, dapat membuat halusinasi maupun fly.

Baca Juga:Suzuki Bakal Keluarkan City Car Teranyar

"Pengaruhnya memang bisa fly juga, halusinasi. Tapi, efeknya sangat berbahaya sekali bagi kesehatan serta dapat berakibat fatal," ucap AKP Elwin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini