Holywings Batam Didatangi Massa, Diusir OTK Sampai Kejar-kejaran, Brinus: Aksi Kami Damai Agar Manajemen Minta Maaf

Aksi berlangsung pada pukul 21.00 WIB, sebelum Ariel dan Band Noah tampil di Holywings Batam.

Eliza Gusmeri
Rabu, 29 Juni 2022 | 06:38 WIB
Holywings Batam Didatangi Massa, Diusir OTK Sampai Kejar-kejaran, Brinus: Aksi Kami Damai Agar Manajemen Minta Maaf
Sejumlah pria diduga orang sewaan Holywings Batam saat berjaga paska aksi unjuk rasa Brinus Batam (Suara.com/partahi)

SuaraBatam.id - Puluhan massa aksi yang tergabung dalam Brigade Nusantara (Brinus) Kota Batam, menggelar aksi unjuk rasa di depan Holywings Batam, Selasa (28/6/2022).

Aksi berlangsung pada pukul 21.00 WIB, sebelum Ariel dan Band Noah tampil di Bar yang berlokasi di Harbourbay Batam tersebut.

Aksi tersebut kemudian membubarkan orang tak dikenal (OTK) tepat saat masa Brigade Nusantara melantunkan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

"Tapi yang kami sangat sayangkan adalah kenapa mereka tepat kami menyanyikan lagu Indonesia raya. Itu adalah lagu kebangsaan," Kata Ketua Brinus Batam, Edi Asmara saat ditemui di tempat terpisah, Selasa (28/6/2022) malam.

Baca Juga:Rusuh di Depan Holywings Batam: Woi, Bubar Kalian

Ketua Brinus Batam, Edi Asmara menyayangkan sikap OTK yang disebutnya preman itu bagian dari manajemen Holywings Batam itu.

"Saya mendapat informasi bahwa manajemen menyewa orang untuk menghalangi aksi kami," lanjutnya.

Tidak hanya menghalangi, massa dari orang sewaan tersebut juga sudah berniat untuk melakukan aksi kekerasan terhadap massa aksi.

Di mana aksi yang dilakukan oleh Brinus, diakuinya hanya aksi damai guna menyampaikan dua poin tuntutan.

Diantaranya, meminta Holywings Batam meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat atas promosi kontroversi.

Baca Juga:Suara Ariel Noah Menggema Pasca Demo Penolakan di Holywings Batam, Massa Pendemo Dapat Ancaman

Serta menuntut Pemko Batam untuk mencabut izin operasional Holywings apabila tidak melakukan permintaan maaf.

"Kami hanya ingin menyampaikan dua poin tuntutan. Tapi pihak manajemen kami duga menyewa oknum preman hanya untuk melakukan kekerasan. Mereka saat mendatangi kami, sudah membawa balok dan mencoba memukul kami. Untuk itu kami memilih mundur," terangnya.

Kontributor : Partahi Fernando W. Sirait

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini