Penyebab Orang Bisa Meninggal Dalam Keadaan Tidur, Ternyata Dikaitkan dengan Penyakit Ini

Melansir Himedik, para ahli mengatakan beberapa orang mungkin bisa menurunkan risiko meninggal dalam tidur ini dalam semalam.

Eliza Gusmeri
Kamis, 23 Juni 2022 | 13:34 WIB
Penyebab Orang Bisa Meninggal Dalam Keadaan Tidur, Ternyata Dikaitkan dengan Penyakit Ini
Ilustrasi tidur siang (freepik.com/freepik)

SuaraBatam.id - Orang bisa meninggal dalam keadaan tidur. Kondisi tersebut ternyata dapat disebabkan oleh masalah kesehatan seseorang.

Melansir Himedik, para ahli mengatakan beberapa orang mungkin bisa menurunkan risiko meninggal dalam tidur ini dalam semalam.

"Meninggal dalam kondisi tidur biasanya berhubungan dengan penyakit jantung, paru-paru atau otak," kata Dr. Milind Sovani, konsultan kedokteran pernapasan (pulmonologis) di Rumah Sakit Universitas Nottingham Inggris NHS Trust dikutip dari News Week.

Tak hanya itu, terkadang penderita diabetes juga bisa meninggal dalam kondisi tidur karena kadar glukosa yang rendah.

Baca Juga:3 Penyakit yang Biasa Menyertai Kehamilan dan Cara Menanganinya

Sovani mengatakan baru-baru ini seorang pria muda usia 30 tahunan meninggal dunia dalam kondisi tidur akibat penyakit pompe, gangguan penyimpanan glukosa yang menyebabkan kelemahan otot dan kesulitan bernapas.

Meski begitu, kondisi apapun yang bisa menyebabkan kematian di malam hari dalam kondisi tidur bisa diturunkan risikonya.

Posisi tidur telentang salah satu yang bisa menyebabkan kelumpuhan diafragma, yakni otot yang mengontrol pernapasan. Selain itu, kondisi neurologi seperti epilepsi juga bisa meningkatkan risiko meninggal dalam posisi tidur.

Orang dengan epilepsi refrakter lebih rentan terhadap sindrom yang dikenal sebagai Sudden Unexpected Death In Epilepsy (SUDEP), yang diyakini disebabkan oleh kejang yang memengaruhi fungsi pernapasan, jantung, dan elektroserebral tubuh.

Penelitian yang diterbitkan pada tahun 2018 di Frontiers in Neurology menemukan bahwa SUDEP lebih mungkin terjadi pada malam hari atau dini hari.

Baca Juga:Cegah PMK Jelang Idul Adha, Pemkot Tanjungpinang Setop Pasokan Sapi dari Luar Provinsi Kepri

Begitu pula dengan tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat meningkatkan risiko stroke, yang bisa berakibat fatal dan terjadi saat tidur.

Kondisi lain yang lebih mungkin memburuk di malam hari termasuk gagal jantung dan sleep apnea, yang menyebabkan pernapasan mulai dan berhenti saat tidur.

Orang dengan apnea tidur obstruktif juga 2,5 kali lebih mungkin mengalami kematian jantung mendadak antara tengah malam dan jam 6 pagi.

Studi ini juga menemukan bahwa orang yang berusia di atas 60 tahun berada pada risiko tertinggi kematian jantung mendadak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini