Komplotan Perampok Bersenjata Sekap Sekuriti dan Dosen di Kampus STAIN Sultan Abdurrahman: Mengaku dari Kepolisian

Kejadian terjadi dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.

Eliza Gusmeri
Jum'at, 10 Juni 2022 | 15:15 WIB
Komplotan Perampok Bersenjata Sekap Sekuriti dan Dosen di Kampus STAIN Sultan Abdurrahman: Mengaku dari Kepolisian
Wakil Ketua III STAIN Sultan Abdurrahman, Abdul Rahman Mawazzi menunjukkan salah satu ruangan yang digunakan perampok untuk menyekap korban. (Foto: Ari/batamnews)

SuaraBatam.id - Komplotan perampok bersenjata tajam menyekap 6 orang  saat masuk ke Kampus STAIN Sultan Abdurrahman di Jalur Lintas Barat, Km 18, Kecamatan Toapaya, Bintan, Jumat (10/6/2022).

Kejadian terjadi dini hari sekitar pukul 02.00 WIB. Melansir Batamnews, mereka menyekap sekuriti dua orang yaitu Bambang dan Deva serta rekannya Hafis, dosen Tedy, dan mahasiswa Zulfan.

Dari informasi yang didapat, pelaku perampokan itu berjumlah lebih dari 5 orang. Mereka menggunakan masker dan sebo dan tiba-tiba masuk melalui pintu belakang Gedung Utama STAIN Sultan Abdurrahman.

Lalu kawanan perampok itu mengaku dari pihak kepolisian sehingga para korban percaya. Namun kawanan itu langsung beraksi melakukan kejahatan dengan menyekap para korban.

Baca Juga:Gasak Uang di Laci Kasir, Perampok Bersenjata Api di Minimarket Otista Sempat Siram Bensin ke Karyawan

Salah seorang korban, Hafis mengatakan lima orang yang memakai sebo dan masker. Lalu menyuruh dirinya bersama tiga rekan lainnya kumpul.

"Di situ kami disuruh mengumpulkan HP lalu dompet. Kemudian kami disuruh ke pantri (dapur)," ujar Hafis.

Setelah dia bersama rekannya dikumpulkan di dalam dapur. Kawanan perampok itu meminta semuanya diam dan jangan melawan.

Kemudian kawanan perampok mengikat kaki dan tangan semuanya. Lalu mulut disumpal dan dilakban serta kepala ditutup kain atau jeket.

"Kami disekap di dapur. Kaki dan tangan diikat. Mulut disumpal dan kepala ditutup," katanya.

Baca Juga:Pemkab Bintan Buka Seleksi P3K untuk Guru: Sediakan 516 Formasi

Wakil Ketua III STAIN Sultan Abdurrahman, Abdul Rahman Mawazzi, mengatakan komplotan bersenjata tajam itu masuk lewat lapangan belakang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini