SuaraBatam.id - Salah satu oknum narapidana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas II A Tanjungpinang, berinisial F diduga sebagai pengendali peredaran narkoba di wilayah Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau.
Hal tersebut terungkap setelah Satuan Reserse Narkoba (Sat Resnarkoba) Polresta Tanjungpinang meringkus empat orang pelaku yang kemudian melakukan pengembangan tertuju kepada pelaku F yang saat ini masih menjalani masa tahanan dalam kasus yang sama di Lapas Tanjungpinang.
Kapolresta Tanjungpinang, AKBP Heribertus Opusunggu mengatakan terungkapnya upaya peredaran narkoba ini berawal dari penangkapan terhadap pelaku berinisial TA, TS dan MS.
"Sebelumnya kami mengamankan tiga pelaku tersebut di sebuah ruko Jalan Kijang Lama, Tanjungpinang. Saat digeledah terdapat 17 paket sabu seberat 219 gram," terang AKBP Heribertus pada gelaran Konfrensi Pers, Selasa (24/5/2022).
Tidak sampai di situ saja, lanjut AKBP Heribertus, pihaknya melakukan pengembangan, dan kembali berhasil menangkap seorang pria berinisial DP di Jalan DI Panjaitan Kilometer 7 Tanjungpinang, pada Selasa (17/5/2022) lalu.
Dari tangan pelaku ini, Sat Narkoba Polres Tanjungpinang berhasil mengamankan 2 paket ukuran sedang narkoba jenis sabu seberat 500 gram, yang dibungkus dengan pelastik teh cina.
Kembali dikatakan Heribertus, pelaku TA dan DP ini mendapatkan barang haram tersebut dari seorang berinisial F yang merupakan narapidana Lapas Narkotika Kelas II A Tanjungpinang.
Mendapatkan informasi tersebut, Polresta Tanjungpinang langsung berkoordinasi dengan pihak Polsuspas (Polisi Khusus Pemasyarakatan) setempat.
"Bersama petugas Lapas, kami geledah F di kamar tahanannya, dan mendapati ada sebuah Handphone yang diduga digunakan untuk melakukan komunikasi terhadap orang diluar Lapas. Penangkapan ini juga hasil kerjasama kita bersama pihak Lapas," ungkapnya.
Baca Juga:Ternyata Ini Cara Pelaku Skimming di Batam Curi Uang Nasabah Bank Riau Kepri
AKBP Heribertus, didampingi Kasat Narkoba Polres Tanjungpinang AKP Ronny juga menyampaikan bahwa jumlah total narkoba yang berhasil diamankan sebanyak 719 gram narkoba jenis sabu, yang seluruhnya merupakan milik narapidana F.
"Barang ini semua milik F, ruko tersebut dijadikan gudang untuk menyimpan narkobanya. Narapidana F ini memang sudah seringkali mengendalikan peredaran sabu dari dalam Lapas," ujarnya.
Para pelaku, disangkakan pasal 114 ayat 2, pasal 112 ayat 2 Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman paling berat hukuman mati.
“Kami masih melakukan pengembangan untuk mengungkapkan jaringan dari kelima pelaku,” pungkasnya.
Tersangka TA: Demi Kebutuhan Hidup Nekat jadi Pengedar
Sementara itu, pelaku TA mengaku mengenal narapidana F sejak awal Tahun 2022 yang lalu. Diakuinya, dirinya diiming-imingi uang sebesar Rp 10 juta, untuk mengedarkan barang haram tersebut di Tanjungpinang.
"Saya kenal F. Sebelumnya saya hanya pengantar makanan untuk narapidana ke Lapas kalau ada yang memesan. Dari situ, akhirnya ada kesepakatan itu yang dijanjikan mau kasih Rp 10 juta. Tapi saya baru dikasih Rp 3 juta," ujarnya.
TA juga mengaku karena terhimpit ekonomi, dirinya nekat menjadi pengedar narkoba. Ia menyampaikan, uang yang diterimanya untuk kebutuhan sehari-hari saja. "Uang yang akan mau dikasih itu, hanya untuk kebutuhan sehari saja," pungkas TA.
Usai gelaran konfrensi Pers tersebut, Kapolresta Tanjungpinang AKBP Heribertus juga menghimbau agar masyarakat ikut serta dalam memberantas dan memerangi narkoba.
Kontributor : Rico Barino