SuaraBatam.id - Mahasiswa dari 7 Organisasi yang tergabung dalam Cipayung Plus Kota Batam, menggelar demo hari ini Rabu (13/4/2022) di depan Kantor DPRD Batam.
Mereka sempat memblokade jalan Engku Putri dan aksi saling dorong saat memaksa masuk ke area DPRD Batam.
Binsar Hadomuan Pasaribu, Ketua Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Kota Batam menjelaskan massa aksi yang bergabung pada unjuk rasa kali ini merasa gerah dengan sikap dari Pemerintah Kota (Pemko) Batam dan DPRD Batam, yang seakan menolak untuk bertemu dengan mahasiswa.
"Padahal mereka duduk di sana karena kami juga. Namun saat kami menyampaikan tuntutan, mereka seakan-akan tidak peduli," jelasnya.
Baca Juga:Jadwal Berbuka Puasa di Batam, Bintan dan Tanjungpinang 11 Ramadhan 1443H
Dalam aksi kali ini, Binsar melanjutkan lima tuntutan yang dibawa mahasiswa pada demo kali ini berupa, penolakan terhadap naiknya Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Penolakan atas kenaikan harga BBM Pertamax, desakan terhadap pemerintah untuk terus mengawal stabilitas harga bahan pokok, penolakan adanya isu wacana presiden 3 periode.
Namun tidak hanya itu, mahasiswa juga menuntut agar Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan agar segera mundur dari jabatannya.
"Yang tidak kalah penting, dari Batam kami meminta agar Presiden segera mencopot Luhut dari jabatan Menteri," tegasnya.
Menurutnya, kehadiran Luhut di dalam struktur Kementerian hanya memperkeruh suasana, apalagi Luhut dinilai sebagai inisiator wacana tiga periode bagi jabatan Presiden saat ini.
"Usulan penundaan Pemilu hingga wacana tiga periode itu murni dari Luhut. Dia hanya memperkeruh suasana kondusif saat ini," paparnya.
Binsar juga mengancam, apabila tuntutan tidak mendapat respon, maka mahasiswa Cipayung Plus akan menjalankan aksi lanjutan dengan massa yang lebih banyak.
"Kami menolak naiknya pajak dan bahan bakar karena ini akan berimbas pada kenaikan harga barang-barang lainnya," ungkapnya.
Kontributor : Partahi Fernando W. Sirait