SuaraBatam.id - Resah dengan suara petasan saat Ramadan, sejumlah warga di Karimun meminta aparat untuk merazia pedagang petasan.
Menurut masyarakat, permainan tersebut kian tak terkontrol di kalangan remaja dan anak-anak.
"Pasti terganggu dengan bunyi petasan itu, mainnya di lingkungan masjid pula. Orang yang lagi salat tarawih tentu terganggu," kata Putra, warga Tebing.
Dia memiliki pengalaman buruk dengan suara petasan tersebut. Di mana, saat sedang mengendarai sepeda motor dikagetkan dengan bunyi petasan.
Baca Juga:Jari Tangan Iqbal Hancur Akibat Ledakan Petasan di Ponorogo
Sehingga, konsentrasinya saat mengendarai sepeda motor langsung hilang, dan membuatnya hampir kecelakaan.
"Kemarin saya juga hampir jatuh pas lagi bawa motor karena kaget oleh suara petasan yang meledak pas di pinggir jalan saat saya lewat," katanya.
Seorang warga lainnya, Rafi, juga mengalami hal yang sama, dia juga hampir kecelakaan karena bunyi petasan yang meledak dekat roda depan sepeda motornya.
Saat dia berhenti, sekelompok anak-anak yang bermain petasan tersebut lari karena ketakutan.
"Anak-anak yang main, tapi petasannya dilempar pinggir jalan. Itu dapat membuat bahaya, mengakibatkan orang kecelakaan. Belum lagi kalau yang mengendarai motor ada riwat sakit, yang memang tidak bisa terkejut, bahaya sekali," ujarnya.
Baca Juga:Nelayan Karimun yang Kapalnya Hanyut Sampai ke Meranti Belum Ditemukan, Pencarian Sudah 3 Hari
Sejak awal ramadhan 1443 H tahun 2022 ini, belum tampak pihak yang berwenang melakukan razia atau penertiban.