Kasus DBD Menjangkit di Karimun, Paling Banyak Serang Anak-anak

Kasus paling banyak dilaporkan di wilayah Kecamatan Karimun dengan 47 kasus, Kecamatan Meral dengan 34 kasus, dan Tebing ada 22 kasus.

Eliza Gusmeri
Kamis, 24 Februari 2022 | 19:27 WIB
Kasus DBD Menjangkit di Karimun, Paling Banyak Serang Anak-anak
Ilustrasi Nyamuk (Pixabay) / Emphyrio

SuaraBatam.id - Penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) di Karimun semakin meluas. Sebanyak 125 kasus DBD sejak awal 2022 dengan satu kasus kematian, seperti yang dilaporkan Dinas Kesehatan Karimun.

Kasus paling banyak dilaporkan di wilayah Kecamatan Karimun dengan 47 kasus, Kecamatan Meral dengan 34 kasus, dan Tebing ada 22 kasus.

Selanjutnya, Kecamatan Meral Barat ada 8 kasus, Kundur 5 kasus, Moro 1 kasus dan Kundur Barat 4 kasus, Durai 1 kasus dan Buru 3 kasus.

"Sejauh ini sudah ada sebanyak 125 kasus DBD di Kabupaten Karimun, dan kasus paling tinggi di Kecamatan Karimun, Meral dan Tebing," kata Kepala Dinas Kesehatan Karimun, Rachmadi, melansir Batamnews, 24 Januari 2022.

Secara umum DBD banyak menyerang anak-anak. Lonjakan kasus DBD yang terjadi di Karimun, diketahui sejak akhir Januari hingga pertengahan Februari 2022.

Baca Juga:Kisah Cucu Presiden Jokowi La Lembah Manah Terjangkit DBD: Sempat Kritis hingga Diinfus di Rumah

"Memasuki bulan Februari, lonjakan kasus DBD semakin tinggi," ujarnya.

Dinkes meminta warga disiplin dalam menjaga kebersihan lingkungan. Apalagi saat musim hujan, banyak daerah-daerah genangan air yang bisa menjadi tempat bertelur nyamuk Aedes Aegypty.

Tempat bersarang nyamuk untuk bertelur dan berkembang biak menjadi mudah. Terutama di tempat-tempat yang mudah menampung air dan lembab.

"Kesadaran masyarakat sangat penting dalam menjaga kebersihan lingkungan. Tidak mungkin pemerintah membersihkan sampah-sampah di lingkungan perumahan atau di belakang rumah masyarakat," ujar Rachmadi.

Ia mengingatkan pada masyarakat untuk terus melakukan gerakan 3M, yaitu menguras dan membersihkan bak mandi atau penampungan air, mengubur sampah, membersihkan lingkungan serta menabur bubuk abate.

Baca Juga:Ancaman DBD di Tengah Pandemi, Enesis Bagikan Soffell dan Healthy Kit di Jatim

Sementara itu, pemerintah juga melakukan pencegahan dengan melakukan pengasapan (foging) di lingkungan masyrakat, terumata wilayah yang terdapat DBD.

Namun demikian, foging tidak dapat terus dilakukan di lokasi yang sama. Sebab akan memberikan kekebalan pada nyamuk.

"Foging juga tidak bisa sering-sering, nyamuk bisa kebal dan tidak terpengaruh dengan jika dilakukan foging, jadi itu dilakukan dengan jangka waktu atau skala tertentu," ucapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini