Dia pun mengapresiasi AJI Indonesia yang sudah merintis pelaksanaan UKJ secara virtual. Dewan Pers percaya, AJI Indonesia dapat meningkatkan kualitas dan profesionaltas wartawan.
“Rampungnya UKJ semi hybrid itu memberi harapan jika dikelola oleh tim yang baik maka bisa berjalan dengan sempurna. Meski begitu, tetap diperlukan persiapan matang sebelum pelaksanaannya,” kata dia.
Bidang Pendidikan AJI Edy Can, mengatakan sudah hampir 2 tahun AJI berniat menggelar UKJ tetapi terkendala oleh pandemi Covid-19.
Selama hampir 2 tahun itu pula, AJI terus berusaha melakukan terobosan menggelar UKJ. Menurutnya LMS masih perlu disempurnakan.
“Saya melihat ada banyak kekurangan, tetapi saya juga melihat sistem LMS ini bahkan bisa dioperasikan oleh komputer model lama. Sehingga tidak ada kendala berarti sejauh didukung oleh jaringan internet yang memadai,” katanya.
Dia menyampaikan, dengan banyaknya kegiatan yang ada di AJI, maka sistem LMS yang digunakan saat UKJ semi hybrid bisa juga dipakai untuk kegiatan lainnya.
Sementara, Ketua AJI Batam Slamet Widodo, bangga karena telah ambil peran sebagai salah satu pelopor era baru UKJ.
“Kalaupun ada kekurangan, bakal jadi evaluasi untuk perbaikan-perbaikan di berbagai tempat yang dilaksanakan AJI di berbagai kota lainnya,” kata dia.
Penyelenggaraan UKJ ini tetap menerapkan prokes, seperti peserta wajib PCR pada hari pertama dan terakhir.
Baca Juga:Kasus Covid-19 di Kepri Bertambah 119 Orang, Terbanyak dari Batam