"Kita akan mengundang narasumber lainnya juga. Bahkan kita juga sudah berdialog dengan DPRD terkait dengan upah ini," ujarnya.
Tidak hanya itu, pada tanggal 14 Januari mendatang, Aliansi Buruh akan kembali melakukan aksi unjuk rasa secara besar-besaran.
"Target kami akan kembali melakukan aksi di Kantor Perwakilan Gubernur yakni di Gedung Graha Kepri, dan titik kumpul massa akan ditargetkan di Taman Aspirasi ini," tuturnya.

Pantauan di lokasi, saat ini telah berdiri dua tenda yang digunakan sebagai penginapan bagi para pekerja yang berjaga, satu unit tenda yang diperuntukan untuk dapur umum, serta tenda utama yang digunakan sebagai tempat berkumpul dan berdialog antar pengurus serikat pekerja yang mendapatkan tugas berjaga di lokasi posko tersebut.
Baca Juga:Simak! Kronologi Buruh Terobos Ruang Kerja Gubernur Banten Hingga WH Cabut Laporan
"Tenda utama ini, bukan hanya sebagai lokasi kami saling berdialog dan tukar pikiran. Tapi juga kami gunakan sebagai lokasi untuk podcast, agar aksi damai kami dapat disaksikan tidak hanya warga Batam, tapi juga masyarakat Indonesia dan teman-teman serikat di Provinsi dan Kabupaten/Kota lain," jelas salah satu perwakilan SPSB, Ramon yang ditemui di lokasi posko keprihatinan upah.
Pemilihan lokasi aksi damai ini, diakui karena letak Taman Aspirasi yang berada dekat dengan Kantor Walikota Batam, Gedung DPRD Batam, dan berhadapan langsung dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kepulauan Riau.
Posko Keprihatinan Upah ini juga dijaga selama 24 jam, sejumlah pekerja dibagi menjadi 3 shift, mulai dari pagi, sore dan malam, para pekerja yang ada di lokasi juga terdiri dari supervisor dan belasan anggotanya.
Kontributor : Partahi Fernando W. Sirait
Baca Juga:Kemnaker Komitmen Tingkatkan Perlindungan Pekerja di Era Digitalisasi