Bangun Pagi Solusi Kurangi Depresi, Ini Kata Ahli

Sebuah penelitian di Amerika Serikat pernah meneliti kaitan antara pola tidur dan depresi.

Eliza Gusmeri
Rabu, 22 Desember 2021 | 14:03 WIB
Bangun Pagi Solusi Kurangi Depresi, Ini Kata Ahli
Ilustrasi bangun pagi (Pixabay/Engin_Akyurt

SuaraBatam.id - Kebiasaan bangun pagi mungkin sulit bagi segelintir orang. Padahal menurut ahli, bangun bagi membawa pengaruh baik pada kesehatan fisik dan mental, sehingga bisa mengurangi masalah depresi.

Sebuah penelitian di Amerika Serikat pernah meneliti kaitan antara pola tidur dan depresi.

Dalam penelitian tersebut, orang yang rutin bangun pagi berisiko lebih rendah 12-27 persen terkena depresi dibandingkan dengan yang tak rutin bangun pagi. 

Sedangkan, orang yang terbiasa tidur terlalu malam dan bangun siang berisiko 6 persen lebih tinggi memiliki gangguan suasana hati (mood disorder) dibandingkan dengan orang yang tak rutin bangun siang.

Baca Juga:Meluruskan 5 Mitos tentang Depresi yang Masih Banyak Dipercaya Orang

Kenaikan sebesar 6 persen ini dinilai tidak terlalu signifikan. Sehingga pengaruh pola tidur terhadap risiko depresi kemungkinan tak hanya ditentukan dari faktor seperti gaya hidup dan lingkungan.

Tapi faktor lain, seperti genetik dan jumlah paparan cahaya yang diterima seseorang juga bisa memengaruhi pola tidur yang memicu depresi. 

Bahkan tak hanya depresi, orang yang tidur lebih larut dan bangun lebih siang juga memiliki kecenderungan untuk hidup seorang diri dan tak menikah.

Meski begitu, tak selamanya orang yang bangun siang pasti terkena depresi. Hanya saja, rajin bangun pagi memang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.

Agar bisa mendapat manfaat bangun pagi, bisa coba untuk mulai tidur yang cukup, yaitu 7-8 jam per hari. Selain itu, redupkan lampu saat malam hari dan dapatkan paparan cahaya sebanyak mungkin di siang hari.

Baca Juga:Tidak Selalu Negatif, Ternyata Stres Juga Bisa Memberikan Respon Positif


Pola tidur sebagai gejala depresi


Tak hanya berperan sebagai faktor risiko, beberapa pola tidur juga bisa dilihat sebagai gejala depresi. Nah, kalau kamu merasa lebih sulit tidur dari sebelumnya, bisa jadi ini merupakan gejala depresi yang perlu diwaspadai.

Pasalnya kesulitan tidur selama beberapa malam umumnya bukan suatu masalah, terutama kalau sering merasakan stres. Namun, bila kondisi tersebut terjadi tanpa sebab tertentu, maka perlu waspada.

Selain itu, terlalu banyak tidur juga bisa dilihat sebagai suatu gejala depresi. Kalau kamu terlalu banyak tidur, yakni sekitar 8 jam sehari dan merasakan suasana hati yang buruk atau sedih setiap saat, kamu perlu mewaspadai ini sebagai suatu gejala depresi. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini