SuaraBatam.id - Badan Pengusahaan (BP) Batam dengan PT Bandara Internasional Batam, PT Angkasa Pura (Persero), Incheon International Airport Corporation dan PT Wijaya Karya (Persero), telah melakukan penandatanganan kerja sama pengembangan Bandara Hang Nadim, di Batam, Selasa (21/12/2021).
Pengembangan itu bisa dimulai paling lambat 6 bulan sejak perjanjian kerjasamanya ditandatangani, seperti yang disebutkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto dalam sambutannya secara virtual dalam acara itu.
“Pengembangan Bandara Hang Nadim investasinya mencapai Rp 6,9 triliun, dan kerjasamanya dilakukan selama 25 tahun,” ujar Airlangga.
Ia menargetkan Bandara Hang Nadim bisa meningkatkan pelayanan penumpang hingga dua kali lipat, dan pelayanan kargo bisa mencapai 1,5 kali lipat dari capaian tahun 2019 sebelum pandemi Covid-19.
Baca Juga:Update Covid-19 di Batam: Satu Warga Bengkong Positif, Terkonfirmasi 2 Kasus Aktif
Berdasarkan kapasitasnya, saat ini Hang Nadim dapat menampung 3,5-5 juta penumpang per tahun dan kapasitas kargo sebesar 40 ribu ton.
“Diharapkan ketika Bandara Hang Nadim dikembangkan dapat memberikan manfaat langsung kepada BP Batam sebesar Rp 3,9 triliun,” katanya.
Selain itu, Airlangga juga berpesan agar BP Batam ataupun pemegang konsorsium pengembangan Bandara Hang Nadim dapat menangkap peluang lalu lintas penerbangan baik domestik maupun internasional.
Penerbangan domestik yang mencakup, penerbangan langsung ke Makasar, Bali, dan Lombok. Dengan begitu dapat juga mendukung pariwisata yang kolaboratif.
Sedangkan penerbangan internasional, Airlangga menyebutkan jika setelah dikembangkan Hang Nadim bisa membuka penerbangan ke Tiongkok, India, Korea Selatan dan Thailand.
Baca Juga:Pemko Batam Buka Lowongan untuk Guru, Butuh Ribuan Pegawai Tahun 2022
“Dengan koneksi Incheon International Airport dapat membuka pasar di Korea Selatan, dengan begitu dapat mendorong Batam sebagai logistik aerocity, baik itu e-commerce, block chain product,” ucapnya.
Namun dengan catatan, juga sejalan dalam menurunkan biaya logistik agar produk yang ada bisa kompetitif. Sehingga jalur perdagangan internasional lebih terbuka, minimal dapat menjadi jembatan Indonesia-Korea Selatan.
Dalam kesempatan itu, Airlangga menyebutkan pengembangan Bandara Hang Nadim sudah memiliki dukungan yang luar biasa, karena pemilik konsorsium yaitu Angkasa Pura telah mengelola 15 bandara dengan melayani 83,4 juta penumpang per tahun baik domestik maupun mancanegara.
Selain itu melayani kargo hingga mencapai 556 ribu ton per tahun, serta memiliki 5 anak perusahaan. Lalu Incheon International Airport juga telah melayani 71 juta penumpang per tahun, 2,76 juta ton kargo, memiliki superprioritas rute antar benua, 88 maskapai, dan 52 negara destinasi.
“Serta Wijaya Karya yang merupakan perusahaan konstruksi terbesar di Indonesia, membuat Hang Nadim dapat melakukan shifting singapura market, e-commerce center,” pungkasnya.