SuaraBatam.id - Singapura sudah melaporkan 71 kasus terkonfirmasi Omicron dengan 65 infeksi dari luar negeri dan enam kasus lokal. Terbaru, Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan pada Senin malam sudah menemukan dua kasus baru diduga varian COVID-19 Omicron.
Kasus tersebut berasal dari satu pusat kebugaran di negara itu. Sementara kasus ketiga juga sedang menunggu hasil dan juga berkaitan dengan pusat kebugaran.
“Karena penularan dan penyebarannya yang tinggi ke banyak belahan dunia, kami seharusnya sudah memperkirakan lebih banyak temuan kasus Omicron di perbatasan-perbatasan kami dan juga di antara masyarakat kami,” demikian keterangan Kemenkes Singapura, dikutip dari antara, Selasa (21/12/21)
Dengan 87 persen dari 5,5 juta jumlah penduduknya yang sudah divaksinasi lengkap, Singapura sudah mengalihkan fokusnya ke penyuntikan booster. Sekitar 34 persen penduduk kota sudah mendapatkan suntikan booster.
Baca Juga:13 Gol Skuad Garuda Dicetak 9 Pemain, Pelatih Singapura: Timnas Indonesia Berbahaya
Kasus COVID-19 di Singapura sudah menurun selama beberapa pekan belakangan dari rekor jumlah harian 5.324 kasus pada akhir Oktober.
Namun, negara itu melaporkan 195 kasus baru pada Senin (20/12).
Varian COVID-19 Omicron tengah menyebar lebih cepat dibandingkan varian Delta dan menyebabkan infeksi pada orang-orang yang sudah divaksinasi atau mereka yang sudah sembuh dari penyakit COVID-19, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Senin.
Penelitian dari Afrika bagian selatan dan Inggris menunjukkan varian itu tengah menyebar dengan cepat dan diperkirakan akan segera melampaui pendahulunya, Delta, di beberapa negara.
Omicron secepat kilat sudah menjadi dominan di Amerika Serikat. (antara)
Baca Juga:Hadapi Timnas Indonesia, Tatsuma Yoshida Minta Pemain Singapura Jangan Khawatir