SuaraBatam.id - Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Tanjungpinang mengekspor Sirip Pari Lontar dan Sirip Pari Kupu-Kupu berjumlah 1.272 Kg ke pasar Hongkong senilai Rp822 juta.
Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) melepas Ekspor Produk Perikanan tersebut di Gedung VIP Bandara RHF Tanjungpinang, Sabtu (11/13).
Dalam sambutan, Gubernur meminta lewat Dinas Perikanan Dan Kelautan Provinsi secara teknis melaksanakan tugasnya dengan mempelajari komoditi-komoditi jenis biota laut yang bisa dibudayakan agar dapat didorong ke pasar ekspor.
“Intinya dinas Perikanan inventarisir produknya, pelajari jaringan pasarnya dan terus jaga kolaborasi ini dan manfaatkan maskapai penerbangan yang ada di Kepri,” kata Ansar dikutip dari kominfo Kepri.
Baca Juga:Gubernur Belum Temui Buruh, Masa Kembali Berdemo di Graha Kepri hingga Bentrok
Gubernur menjelaskan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dibawah koordinasi Asisten Perekonomian dan Pembangunan supaya melakukan rapat bersama dengan menginventarisir komoditi-komoditi yang dihasilkan untuk ekspor di Kepri yang selama ini ekspornya jalur-jalur perantara.
“Maka, ke depan kita fasilitasi bersama-sama agar semua komoditi-komoditi ekspor yang ada di Kepri ini bisa langsung di ekspor tanpa melalui perantara seperti lewat Singapura, Surabaya. Atau orang melayu bilang ‘Lembu punya susu, tapi Sapi punya nama’. Apalagi pajaknya masuk ke Daerah lain,” jelas Gubernur Ansar.
Kata dia, komoditi yang di ekspor harus meningkat. Karena didalam dunia usaha sesuatu partai besar jauh lebih efesien dibandingkan yang kecil, dan bicaranya soal komponen over head cost supaya kuantiti ekspor bisa lebih besar.
“Dan ini tidak hanya membantu maskapai penerbangan, tapi juga membantu ekonomi masyarakat dari hulu ke hilir dan mendorong pendapatan ekspor Kepri,” sambungnya.
Gubernur mengajak komitmen bersama semua stakeholder dalam rangka terus memperbaiki dan peningkatan ekonomi masyarakat serta pelayanan bagi masyarakat
Baca Juga:Pemrov Kepri Perketat Pengawasan di Mal dan Tempat Umum Saat Nataru
“Mudah-mudahan kebersamaan ini ke depan bisa mensejahterakan masyarakat dan juga terima kasih kepada teman-teman media yang selalu memberitakan ini,” tutup Gubernur Ansar.
Kepala BKIPM Tanjungpinang Felix Tumban Tobing mengatakan Karantina Perikanan selalu meningkatkan kualitas pelayanan publik, sebagaimana lembaga sertifikasi ikan dan pengelolaan Perikanan maupun dalam hal lembaga inspeksi labotarium penguji.
Untuk Unit Pengelolaan Ikan (UPI), Kepala BKIPM Tanjungpinang melanjutkan yang bersertifikat HACCP di seluruh Kepri terkecuali Batam ada 38 UPI mulai dari Bintan, Tanjungpinang, Natuna, Karimun dan Lingga juga ekspor ke China, Singapura, Malaysia, Vietnam, Australia dan hari ini Hongkong.
“Dalam hal ini perlu kami sampaikan, kami telah implementasikan ISO 17020 2012 dalam memastikan inspeksi terhadap Unit Pengelolaan Ikan (UPI) yang menerapkan program manajemen terpadu kasi SIKPI sebagai persyaratan ekspor berjalan sesuai dengan teknis yang prosedural,” kata Felix.