Skadron Pontianak dan Pekanbaru Latihan Parasailing Bersama di Batam

Sebanyak 29 orang penerbang skadron udara 1 Pontianak, skadron udara 12 dan 16 Pekanbaru guna bersiap untuk menyelamatkan diri apabila terjadi kondisi gawat darurat.

Eliza Gusmeri
Sabtu, 04 Desember 2021 | 20:33 WIB
Skadron Pontianak dan Pekanbaru Latihan Parasailing Bersama di Batam
TNI AU latihan Parasailing di Batam (foto: antara)

SuaraBatam.id - Komando Operasi Angkatan Udara (Koops AU) I menggelar latihan parasailing skadron udara bersama di Batam.

Sebanyak 29 orang penerbang skadron udara 1 Pontianak, skadron udara 12 dan 16 Pekanbaru guna bersiap untuk menyelamatkan diri apabila terjadi kondisi gawat darurat di atas perairan.

Panglima Komando Operasi TNI AU (Pangkoopsau) I Marsekal Muda TNI Tedi Rizalihadi menyatakan sengaja menggelar latihan itu guna melatih penerbang tempur untuk siap menyelamatkan diri apabila mengalami kondisi yang tidak diharapkan.

"Apabila terjadi diharapkan penerbang sudah tahu manakala dia 'escape' atau 'eject' dari pesawat di atas laut," kata Pangkoopsau I usai meninjau pelaksanaan latihan di Kepri Coral Kota Batam Kepulauan Riau, Sabtu.

Baca Juga:M. Rudi Siapkan Aturan Proteksi Warga Batam dari Virus Omicron

Menurut dia, latihan parasailing di atas laut menjadi penting, karena karakteristiknya berbeda dengan daratan.

"Di mana payung yang digunakan penerbang saat loncat harus dilepas dari badan," kata dia.

Apabila tidak dilepas, maka bisa membahayakan. Apalagi kalau sampai tersangkut, maka dapat membuat penerbang tidak selamat.

Karenanya, penerbang harus menguasai waktu yang tepat untuk mengembangkan dan melepas payung.

"Tentunya (kejadian penyelamatan seperti yang dilatih dalam ) latihan ini tidak kita harapkan terjadi, penerbang wajib dibekali agar lebih percaya diri dalam melaksanakan tugas menjaga kedaulatan negara," kata dia.

Baca Juga:Catat Tanggalnya! Imigirasi Batam Buka Layanan Buat Paspor di Mall Botania 2

Ia bersyukur latihan yang digelar di perairan Batam terlaksana dengan aman.

Saat latihan, penerbang tempur terlempar dari pesawat, yang diikuti parasut terjun terkembang beberapa saat kemudian.

Penerbang tempur harus melepas dan membuang payung di ketinggian sekitar lima hingga tujuh meter saat hendak mendarat di laut.

Sementara itu, selain melihat langsung latihan parasailing, Pangkoopsau menyempatkan diri melaksanakan kunjungan kerja di Lanud Hang Nadim, sekaligus meninjau pengembangan fasilitas yang terdapat di sana, pada Jumat (03/12).

Dalam kunjungannya ia mengingatkan jajarannya untuk menghindari tindakan bersinggungan dengan hukum serta lebih berhati-hati dan bijaksana dalam menggunakan media sosial.

Panglima juga berharap jajarannya membina keakraban dengan satuan samping, Polri, institusi pemerintah serta masyarakat umum.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini